AYAM KAMPUNG INDONESIA



                                                AYAM KAMPUNG INDONESIA

    Bumi Indonesia adalah tanah leluhur seluruh ayam yang ada di muka bumi.  Ke empat gallus utama yaitu Lavayeti, Varius, Bankiva dan Soneratii , semua ada di Indonesia.

    Keragaman Varitas unggas ayam kampong , tidak dapat di ketemukan di Negara lain,yang hanya mempunyai satu jenis varitas saja, ini di mungkinkan jika Negara tersebut hanya menjadi tempat sebaran saja, hingga sebagian menetap ,menjadi varitas Negara tersebut, padahal asalnya juga dari unggas Indonesia.

    Seperti ayam strain Harco, sebagian darah genetiknya berasal dari ayam kedu hitam/black java. Semua ayam ayam hybreed dari luar negeri, berasal dari genetic ayam kedu hitam. Setelah di silangkan dengan ayam dari Negara setempat.

    Atau bebek Khaki Campbell, adalah hasil persilangan bebek rouen dari Perancis dengan bebek Tegal yang berbulu putih. Sehingga produktivitas meningkat menjadi 300 – 320 butir/tahun,tentu saja setelah mengalami proses seleksi yang ketat bertahun tahun.

    Nah..kurang apalagi bumi Indonesia ini dengan anugrah limpahan sumber kekayaan alam yang bikin Negara Eropa iri dan sakit hati…heh

    Tapi kenapa seakan akan  kalau melihat kebutuhan pasar, permintaan akan karkas ayam kampong asli di rasa selalu kurang ? Padahal populasi ayam kampong menurut data mencapai 250 juta.

    Apa yang terjadi? Dan kenapa sebutan untuk ayam kampong adalah ayam buras(bukan RAS) sedang sebutan untuk ayam introduksi dari luar negeri malah dapat sebutan ayam negeri ? Ada scenario apa di balik itu semua ? Dan kenapa selisih nilai harga jual untuk peternak selalu lebih rendah sedang para broker makelar pedagang ke konsumen akhir, selisihnya terlalu njomplang? Ada apa dengan rantai pemasaran ayam kampong ?

    Terlalu banyak misteri di Indonesia, ataukah malah sudah menjadi jongos kapitalisme pasar global di negeri sendiri ? atau cara berpikir pun sudah teracuni terjajah oleh kepentingan global….

    Lantas apa yang mesti kita lakukan ?
    Menbumi….
    Ya hanya gerakan membumi…
    Maksudnya ?





    Indonesia sebaiknya mengembangkan dan membudidayakan ternak asli Indonesia. Mitos bahwa ayam RAS selalu lebih baik dalam segalanya di banding ayam kampong/buras, harus segera di hapuskan. Kalau tidak secepatnya , bukan saja ayam local akan semakin rusak, tapi bisa bisa Indonesia akan kehilangan Plasma Nutfah yang begitu banyak dan beragam.

    Juga ketergantungan akan bahan pakan asal luar negeri, harus segera bisa di pecahkan, jangan sampai keteledoran ini berlangsung terus menerus.

    Apa bisa ? Ya pasti bisa Cuma stakeholder para pemangku kekuasaan itu punya komitment tidak? Akan niatan untuk swasembada bahan pakan. Kenapa melibatkan mereka ? karena yang punya kuasa untuk menggerakan di lingkup akar rumput mereka para pejabat, dengan kucuran anggaran APBN, sehingga bisa menjadi gerakan nasional.

    Kembali ke alam kasunyatan sehari hari, jika menunggu gerakan dari atas terlalu lama atau malah ndak akan ada gerakan pembaharuan. Maka rakyat kecil bisa memotivator diri sendiri untuk maju.

    Karakteristik ayam kampong sudah banyak yang membahas, saya ndak akan membahas di sini, saya hanya akan memilahkan ayam kampong mana yang masuk tipe pedaging dan petelur ,agar tidak salah acuan basic saat melakukan pemuliabiakan.

    Ayam kampong tipe Pedaging :
    1. Kedu Hitam
    2. Nunukan
    3. Pelung
    4. Nagrak
    5. Balengek
    6. Tukong
    7. Sayur

    Ayam kampong tipe Petelur
    1. Kedu Putih
    2. Blirik
    3. Wareng
    4. Walik
    5. Sentul
    6. Leher Gundul
    7. Mrawang

    BUMITERNAK-BETHA.BLOGSPOT.COM
    HP085229779252