LEAF MEAL + SHRIMP MEAL = NATURAL CAROTEN

    LEAF MEAL + SHRIMP MEAL = NATURAL CAROTEN

    Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange, atau merah orange, mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air.

    Karotenoid banyak ditemukan pada kulit, cangkang dan kerangka luar (eksoskeleton) hewan air serta hasil laut lainnya seperti molusca (calm, oyster, scallop), crustacea (lobster, kepiting, udang) dan ikan (salmon, trout, sea beam, kakap merah dan tuna). Karotenoid juga banyak ditemukan pada kelompok bakteri, jamur, kapang, ganggang dan tanaman hijau.

    Xanthopyll yang berasal dari nabati misalnya daun turi, lamtoro, kacang tanah, kedelai, kaliandra, alfalfa, marigold petal, jagung, alga sejenis rumput laut. Kunyit juga termasuk plus bungkil jagung.

     Urutan dari yang teratas kadar kandungan Caroten : Marigold 7.000 mg/kg, Alga/ rumput laut 2.000 mg/kg,Kunyit 1.200 mg/ kg, Alfalfa 280mg/kg, Bungkil jagung 200 mg/kg, Jagung 17 mg/kg.

     Azolla tumbuhan paku air, banyak terdapat di sawah, sungai, rawa, danau. Tumbuhan ini mengapung di atas air, baru pada tahun 1970-an di budidayakan dan di manfaatkan secara besar-besaran untuk pupuk maupun pakan ternak, unggas dan ikan.

    Azolla mampu menambat nitrogen dari udara, kandungan nitrogen azolla antara 3-5% dari berat kering atau senilai 22-37% protein. Karena tidak mengandung racun, maka bisa di konsumsi, bahkan dapat di gunakan untuk pemurniaan air dan menekan pertumbuhan nyamuk. Azolla dapat di buat menjadi tepung Azolla untuk campuran pakan ayam, itik, ikan dan ruminansia.

    Jenis Azolla banyak sekali, tapi yang sering di gunakan Azolla microphylla dan Azolla pinnata. Azolla ini dapat di kembangbiakan di sawah. Takaran pemupukan 0,5kg/meter  dan SP-36 : 3 gram/meter , perkembangan sangat cepat sekali. Penebaran bibit 200 gram/ meter, dalam jangkan 4 – 7 hari dapat memanen 10 kg Azolla segar

    Kandungan unsure hara Azolla :

    Abu                       : 10,5%
    lemak kasar         :   3,3%
    Protein kasar       :   24 – 30%
    Nitrogen               :    4,5%
    Fosfor                   :     0,5 – 0,9%
    Kalium                  :     2,0 _ 4,5%
    Pati                       :      6,54%
    Magnesium         :      0,5 ­- 0,6%
    Mangan               :      0,11 – 0,16%
    Zat Besi                :      0,06 – 0,26%
    Gula terlarut        :     3,5%
    Kalsium                 :     0,4 – 1,0%
    Serat kasar           :      9,1%
    Klorofil                  :      0,34 – 0,55%
    Sumber : Dr Ir Maftuchah,MP

    Pemberian Azolla dalam bentuk segar di kombinasikan dengan herbal probiotik pada postingan “ Reaktor Digester Probiotik “ untuk pembesaran ikan Gurami percepatan pertumbuhannya bukan main eloknya.

    Jika untuk ikan Gurami memberikan pertumbuhan bagus, seharusnya untukikan lain pun bagus juga.
    Silahkan rekan-rekan ber-kreasi sendiri, untuk jenis ikan yang lain.

    CARA MEMBUAT TEPUNG AZOLLA

    Apa itu tanaman azolla buka di artikel blog bumiternak-betha.blogspot.com
    sudah di jelaskan nilai nutrisi, habitat hidup, dan jenis azolla phynatta( berdaun besar dan lebar ) dan azolla microphyla( berdaun kecil ) buka lagi saja di blog

    Pertama cuci tanaman azolla hingga bersih lalu buang akarnya atau kumpulkan akar di jadikan salah satu pengisi bahan untuk pembuatan NPS new probiotik stater. Setelah akar di pisahkan jemur daun azolla hingga kering kresek kalau di pegang, baru kemudian di giling.

    Penyimpanan dalam kondisi kering tepung perlu di beri tepung sambiloto sebanyak 20gram tiak 1 kg tepung azolla, kemasan terbagus berlapis plastik baru di masukan sak karung.

    Untuk mendapatkan 1 kg tepung azolla di perlukan azolla basah sebanyak 10-11 kg
    tepung ini bisa di jadikan bahan tambahan pada formula penyusunan ransum ternak maksimal sebanyak 2-4%


    GLIRICIDIA SEPIUM/GAMAL

    Gamal termasuk dalam famillia Papilonaceae ( berbunga kupu kupu ) mempunyai perakaran yang dalam mampu menembus tanah yang gersang dan tandus. Gamal sering di gunakan untuk membasmi alang alang sehingga terkenal dengan sebutan Gamal ( ganyang mati alang alang )

    Sifat dan cirri cirri :
    1. Akar dalam, tumbuh tegak dan hidup tahunan
    2. Tinggi bisa mencapai 35 meter, mudah hidup
    3. Perbanyakan dengan biji atau stek
    4. Aroma daun khas langu tajam sehingga kurang di sukai ternak jika masih segar tapi setelah di layukan semalam maka ternak sangat menyukainya
    5. CP 21%, EM 1500 Kcal/kg
    6. Mengandung asam Cyanida ( HCN ) yang dapat menyebabkan ternak keracunan sehingga pemberian ke ternak harus di layukan terlebih dahulu atau rendam dalam air semalam lalu layukan dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung atau keringkan di bawah sinar matahari langsung sampai daun menjadi kering baru di berikan ke ternak.


    TEPUNG DAUN atau LM: LEAF MEAL.Komposisi tepung daun pada formula ransum pakan menurut teori paling banyak 5 %. Ini kan teori ilmiah, kesempatan buat rekan-rekan peternak umtuk mencobanya 10% atau 15%. Seandainya tiada effek yang buruk maka merupakan terobosan keilmuan praktek yang luar biasa. Imbasnya pada tingkat efisiensi yang tinggi, jika rekan peternak tidak bisa membuat manajemen peternakannya seefisien mungkin…siap-siap saja gulung tikar sebab kedepan harga bahan pakan ternak akan semakin melangit, ini kudu diantisipasi……Oke kreatif untuk berhasil….

    Bahan-bahan tepung daun apa saja ya…
    LAMTORO( Leucaena leucocephala Lam de Wit) :
    crude protein = 23,2%
    lemak =2,4
    serat kasar -= 20,1%
    energy metabolism = 1140 Kcal/kg
    terdapat racun mimosin menyebabkan bulu rontok/ alopecia tapi racun dengan mudah di hilangkan dengan jalan penjemuran, perendaman air mengalir, perebusan.

    DAUN KACANG PANJANG( VIGNASIGNEUSIS) :
    protein = 27,5%
    lemak = 6,3 %
    BETN = 36,2 %
    serat kasar = 17,3 %
    abu = 12,6 %

    DAUN KACANG KEDELAI (GLYCINE SOYA ) :
    protein = 22,5 %
    lemak = 3,92 %
    BETN = 36,7 %
    serat kasar = 36,2 %
    abu = 10,8 %

    DAUN KACANG TANAH ( ARACHIS LYPOGEA ) :
    protein = 16,9 %
    lemak = 2,9 %
    BETN = 47,58 %
    serat kasar = 25,4 %
    abu = 7,51 %
    DAUN KACANG HIJAU( PHASEOLUS RADIATUS) :
    protein = 27,7 %
    lemak = 4,8 %
    BETN = 38,3 %
    serat kasar = 18,4 %
    abu = 4,4 %

    DAUN PEPAYA:
    protein = 23,5 %
    lemak = 9,1 %
    serat kasar = 11,3 %
    energy metabolism = 1230 Kcal/kg

    DAUN TURI ( SESBANIA GRANDIFLORA ):
    BUNGA MERAH :
    potein = 31,68 %
    lemak = 4,89 %
    BETN = 47,38 %
    serat kasar = 12,4 %
    abu = 11,2 %

    BUNGA PUTIH :
    protein = 40,6 %
    lemak = 5,64 %
    BETN = 33,38 %
    abu = 9,88 %
    serat kasar = 10,67 %

    Sebetulnya masih banyak lagi missal, daun ketela pohon, daun pisang, nangka, keluwih, sukun, waru, kembang sepatu kangkung, genjer….Kalau suruh mbahas semua…capek deh……….

    PROSES PEMBUATAN TEPUNG DAUN

    Kumpulkan semua stock daun , bisa bermacam daun dijadikan satu , jemur agar bila terdapat kandungan racun bisa terkurangi atau malah hilang. Tingkat kekeringan 10 – 14 % dengan cirri  daun kemresek, rapuh getas,di kepal mudah hancur atau lebih sempurna lagi di giling saja partikel kehalusannya merata. Tinggal di kemas jadi deh….mudah tho…… Ini tak buat super singkat jika ada yang masih kurang jelas, nanti bisa kita bahas bersama di blog atau grup facebook………

                                   DAUN SINGKONG PAKAN ALTERNATIF

    Sudah pada tahu kan dengan sayuran podomoro, sayur berbahan utama daun singkong, uenake polll...kalau di rumah makan padang daun ketela pohon hanya di rebus terus di tiriskan sebagai lalapan.

    Pemberiaan untuk ternak dalam kondisi segar :
    Setelah di petik daun singkong di remas remas sebentar lalu di angin anginkan, kebiasaaan peternak panen daun di sore hari baru keesokharinya di berikan ke ternak atau di jemur dulu setengah kering atau kering juga ndak papa , ayam kambing tetep mau memakannya, tapi jangan di berikan sebagai pakan tunggal yo.

    Pemberiaan untuk ternak dalam kondisi kering :
    Ini yang biasa di terapkan pada pabrik pakan besar sebagai campuran pakan konsentrat atau pakan jadi , di buat tepung dulu baru di ikutkan dalam formula pakan biasanya 5%.

    Kalau saya punya teori sendiri hijau daun seperti daun singkong ,turi dll dalam formula konsentrat bisa tembus di angka 50%. Tapi kapan kapan saja mbahasnya soale teori saya menyalahi teori keilmuaan yang selama ini di pahami, mengko ndak marai rame.

    Racun pada daun singkong :
    Namanya Linamarin atau ada yang menyebut hidrogen sianida, akumulasi tertinggi kadar racun terdapat pada kulit umbi singkong lalu kulit batang singkong lalu pada daun singkong. Semua jenis daun singkong mengandung racun.bumiternak-betha.blogspot.com

    Cara menghilangkan racun :
    1. Direbus pada air mendidih lalu daun singkong setelah dingin di peras
    2. Direndam dalam air selama 8 jam lalu di jemur hingga kering, metode ini yang di pakai kalau untuk tambahan pada formula pakan ternak. Tingkat kering asal kita remas daun singkong kemresek dan mudah hancur itu sudah cukup.

    bumiternak-betha.blogspot.com


    Dan ternyata, kandungan nilai gizi lumayan bagus ,berani bersaing dengan bahan pakan alternative lain sebagai berikut :
    Protein : 29 – 30 %
    Fat : 4,8 %
    Serat Kasar : 22 %
    Energi Metabolisme : 1300 Kcal/kg

    Sebagai pembanding susu protein 25 %, kedelei 35-45 % , nah apa ndak potensial banget tuh, makanya segera saja berkreasi dengan potensi tersembunyi daun singkong tersebut. Asam amino dalam daun singkong kadarnya hampir 60%.

    Daun singkong merupakan sumber vitamin A dan vitamin C, buah apel dan jeruk yang sudah kondang sebagai sumber vitamin di atas kalah jauh dengan daun singkong. Dengan 11.000 IU vitamin A dan 275mg vitamin C ,lebih unggul di banding Jeruk 50 mg vitamin C dan apel 20 IU vitamin A.

    Bioflavonoid yang bernama RUTIN yang terdapat pada daun singkong yang biasa di sebut dengan Vitamin P, yang merupakan senyawa Glikosida yang mengandung Aglikon Kuersetin dan gula rutinosa yang berfungsi sebagai Permeabilitas pembuluh darah.

    Senyawa Rutin biasa di gunakan oleh industry obat pabrikan, juga sebagai zat pengatur tumbuh, nah tak kasih tahu lagi kan sumber hormone natural dan sebagai bahan komestika .

    Untuk memperoleh Rutin gampang pholl…daun singkong yang dimasak suhu rendah atau daun singkong yang di kocor air panas lalu dip eras trus endapkan air perasan ini, endapan berwarna hijau itu Rutin.

    \m/
    kipdefayer
    jaga apimu kawan
    sluman slumun slamet
    bumiternak-betha.blogspot.com
    085229779252