CERITA BROILER NON AGP WONOGIRI


    CERITA BROILER NON AGP WONOGIRI
    Kandang kapasitas 6.000 ekor, kondisi kandang lembab, sinar matahari tidak bisa masuk. Menurut cerita, kandang itu merupakan kandang yang tidak pernah berhasil dan mendapat julukan ‘ kandang sarang Coli “ sebab berganti ganti peternak kasus yang sama Coli seakan tidak pernah mau pergi dan selalu menghantuhi dalam pikiran peternak.

    Dari awal usia 3 hari, memang benar julukan sebagai kandang Coli, sebab usia dini coli sudah menghampiri, meski dari awal sudah di antisipasi dengan memberikan obat antibiotika dan probiotik PTPG2 Super Nutrisi. Coli tetep masuk dengan bobot penimbangan awal pada usia
    Coli tetap menggelayuti. Pada usia 15 hari di lakukan penimbangan lagi bw 0,53 kg, bobot masih masuk meski coli merajalela dan mulai turun sekam dari hari ke 15 – 17.
    Pada usia 17 hari setelah turun sekam koksi masuk dan kematian 13 ekor/hari, Saat usia 19 hari dilakukan timbang lagi, 1 jantan dan 9 betina di dapat bobot bw 0,7 kg hingga hari ke 20 , kematian tembus 20 ekor/hari berhenti kematian di hari ke 28 ..

    Di lakukan lagi penimbangan hari ke 25 itu bw 1,23 kg. Karena kematian semakin banyak maka maka pada hari ke 26 di lakukan pergantian dari probiotik PTPG2 SN ke probiotik PTPG2 SN+,
    Hari ke 27 kotoran menjadi kering ngelinting
    hari ke 29 di lakukan peninbangan lagi 1 jantan 9 betina bw 1,69 kg. progrees ADG harian menembus 0,115 kg imi merupakan kejutan tak terduga dengan riwayat penyakit coli yang menghilang pada saat bedah di hari ke 29, coli musnah hilang tertelan bumi dan ayam dalam kondisi prima sehat dan lincah.
    Pada hari ke 33 di timbang lagi 10 betina bobot bw 2 kg dan kematian berhenti total.
    ADG pertambahan bobot dari hari ke 29 – 33 = 0,75 – 100 gram
    dengan target panen 38 hari bw 2,4 – 2,5 akankah tercapai……?
    yang hanya menyisakan 5 hari.
    sayang aplikasi probiotik PTPG2 SN+ baru pada usia 26.
    di tunggu saja panen 5 hari ke depan…….
    Khusus Yang mendapatkan probiotik PTPG2 SN+
    di tunggu selalu laporannya.....mas eko, mas nur, mas tri, mas dam colo, mas karanganyar
    Bumi Ternak Klaten