RONTOK BULU/ NGURAK/ MOULTING


                                          
       RONTOK BULU / NGURAK / MOULTING

    Rontok bulu adalah hal yang normal pada hewan yang termasuk bangsa Unggas. Proses alami dalam usahanya meremajakan Ovum, calon telur. Rontok bulu biasanya terjadi pada ayam yang telah berproduksi lama, sekitar umur 70 minggu. Selama rontok bulu ayam tidak bertelur kurang lebih 1 – 2 bulan memprihatinkan. Rontok bulu yang umum terjadi meliputi bulu ekor dan sayap. Tidak setiap ayam saat rontok bulu memperlukan waktu 1 – 2 bulan semua. Karakter ayam yang telah mengalami seleksi genetic, pola rontok bulunya model “ NYULAM “ artinya meskipun satu dua bulu rontok tapi ayam tetap bertelur, walau prosentasenya turun. Yang terpenting pembentukan Ovum/ calon telur terus berlangsung , meski saat rontok bulu. Berarti ayam bertelur sepanjang masa hidupnya.

    Tipe rontok bulu antara unggas darat ( ayam, kalkun, gemak, kampong, RAS ) dan unggas air ( bebek, itik, angsa ) berbeda. Yang saya terangkan di atas itu, untuk tipe unggas darat. Begitupun nanti pada perlakuaan FORCE MOULTING sudah pasti berbeda juga.

    Baiklah, sekarang kita bahas rontok bulu untuk unggas air, terutama untuk itik/ bebek.  Setelah itik/ bebek bertelur 9 – 12 bulan, akan mengalami rontok bulu. Bulu bulu yang subur berjatuhan , digantikan bulu baru lagi. Hal ini untuk unggas air memerlukan waktu yang lebih lama di bandingkan unggas darat, kenapa? Karena kandungan minyak pada lapisan kulitnya lebih tebal dan banyak. Tipe rontok bulu itik model “ TOTAL “ dalam artian total berhenti telurnya , juga total perontokan bulunya.

                                  METODE FORCE MOULTING ITIK/ BEBEK

    Force Moulting, tindakan mempercepat masa rontok bulu dengan pemuasaan dan pengurangan jatah pakan minum. Intinya itik/ bebek di buat sress, dibikin gaduh, sehingga jika tingkat stress sudah pada tingkatan tertentu bulu akan rontok total. Lamanya waktu force moulting 1 – 1,5 bulan, normalnya waktu rontok bulu 3 bulan. Tindakan yang di lakukan, hari pertama dan kedua hanya di beri air minum tanpa pakan. Hari ke tiga hingga hari ke tujuh di beri air minum dan pakan setengah dari takaran asupan pakan normal tapi Cuma berupa dedak/ katul/ bekatul. Hari ke delapan hingga hari ke 12 di beri air minum dan pakan normal itik petelur tapi porsinya setengah saja. Mulai hari ke tiga belas  sampai masa Force Moulting selesai air minum di beri dan pakan normal di berikan, tapi asupannya di tambah sedikit- demi sedikit, hingga masa force moulting selesai, asupan pakan sudah kembali normal.