Selasa, 27 Agustus 2013

JOPER ARLINI MADE IN BUMI TERNAK KLATEN






JOPER ARLINI MADE IN BUMI TERNAK KLATEN

Ini masih pada tahap GPS 2
masih perlu ke tahap PS dulu
baru bisa di komersilkan

di tunggu saja ya...
teman teman dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
sudah pada inden mau jadi Sub Agen
di tempat masing masing...

tunggu konfirmasi saya lagi
soalnya paling cepat setahun lagi
baru bisa di pasarkan

grup facebook : ayam kresing super 2
twitter : @betha_sutrisno
blog : bumiternak-betha.blogspot.com
email : betha_sutrisno@yahoo.co.id
085229779252

Minggu, 25 Agustus 2013

HAY SILASE DAN JERAMI FERMENTASI



                                     HAY SILASE DAN JERAMI FERMENTASI

HAY
Hijauan makanan ternak yang sengaja di potong dan di keringkan agar dapat di berikan pada masa musim kemarau. Tujuan hay adalah : untuk persediaan makanan ternak di musim kering, memanfaatkan hijauan pada saat pertumbuhan terbaik, mendayagunakan hijauan limbah dari tanaman kacang kacangan , sebagai pakan dalam perjalanan lintas Benua.

Prinsip pembuatan hay : menurunkan kadar air menjadi 15-20% dalam waktu singkat dengan panas matahari maupun buatan. Lama pengeringan tergantung sumber panas, kelembaban, fisik hijauan.

Hijauan kasar biasanya lebih lama di keringkan debandingkan yang halus. Tanaman yang telah di potong dari kebun kemudian di keringkan, maka dalam periode pengeringan ini masih terjadi respirasi yang merubah zat pati menjadi glukosa yang akhirnya peca mejadi H2O & CO2, hal inilah yang mengurangi kualitas dari hay.

Untuk menghindari kehilangan zat makanan terlalu banyak, pengeringan harus di lakukan secepat mungkin, penyinaran yang singkat dan jangan sampai kehujanan. Proses kehilangan selanjutnya pada tahap penyimpanan dan pengangkutan, sebab pengangkutan yang kurang hati hati dapat merusak fisik hijauan. Saat penyinaran yang buruk zat makanan yang hilang atau rusak mencapai 50-60%, tapi dalam cuaca yang baik hanya kehilangan 25% saja.

Proses pengeringan

Pengeringan dengan panas buatan :
Biasanya dilakukan di Negara 4 musim atau sub tropis, sebab lamanya penyinaran matahari lebih pendek di bandingkan Negara tropis, dengan suhu pengeringan mencapai 600-800 Celcius. Kelebihannya adalah lebih cepat dan praktis. Kekurangannya adalah perlu biaya dan kehilangan Vit D.

Pengeringan panas matahari :
di jemur di bawa sinar matahari, usahakan daun jangan sampai keriting dan tempat penjemuran di beri alas jangan langsung menyentuh tanah. Tempat menjemur terbaik denan para para.

SILASE
Hijauan pakan ternak di potong potong dalam keadaan segar untuk kemudian di simpan dengan kadar air 60-70% di dalam wadah drum silo dengan kondisi an aerob bebas O2.






Tujuan pembuatan silase :
1. Untuk membatasi kekurangan pakan pada waktu musim kering
2. Menampung kelebihan produksi rumput hijauan atau limbah daun kacang kacangan

Proses yang terjadi pada pembuatan silase :
1. Menjaga jangan sampai udara luar masuk dalam wadah drum silo, jika masuk akan terjadi proses  pembusukkan. Pada proses ini terjadi perombakan nilai nutrisi hingga ada kemungkinan turun.
2. Untuk sementara rumput dalam silo drum masih bernapas dengan udara di sekelilingnya dan menghasilkan CO2 + H2O + energy panas
3. Setelah udara dalam drum silo habis, sel sel rumput akan berhenti bernapas dan daun akan mati sehingga terjadilah proses ENSILASE.
4. Adanya pengaruh bakteri, bakteri laktis acid, streptococcus lantis dan membentuk asam laktat /susu
dalam pembuatan silase yang perlu di perhatikan adalah membantu bakteri penolong dengan jalan  menambah subtract ( umbi umbian, gamblong, katul ) dan yang perlu di cegah adalah bakteri pembusuk yang terdiri dari bakteri clostridium sacharo butirat dan clostridium tyrobutirat, yang menghasilkan asam mentega.

Bakteri asam susu asam laktat dapat tumbuh baik bila dalam kondisi an aerob sehingga prosesnya di sebut peragian atau fermentasi, oleh karenanya agar bakteri penolong dapat bekerja optimal maka O2 harus di keluarkan secara maksimal. Proses pembentukan asam susu berjalan sampai ph 4 asam sehingga perkembangan bakteri clostridium akan terhambat, keadaan ini biasanya tercapai setelah 3-4 minggu.

Prinsipnya :
1. Mempercepat habisnya O2
2. Mempercepat kondisi asam

SILO SILASE / TEMPAT TERJADINYA PROSES SILASE

Bahan silo bisa menggunakan drum plastic, plastic meteran tebal atau terpal berlapis plastic yang di tanam dalam lobang tanah. Intinya udara tidak boleh masuk dan air hujan tidak boleh merembes hingga membasahi isi silo yang mengakibatkan proses pembusukan.

Bahan silase :
limbah daun kacang kacangan, daun leguminosa, rumput, daun tebu atau semua hijau daun bisa dip roses  system silase.






Bahan pengawet :
molasses /tetes ; 2,5 liter/ 100 kg bahan
Dedak : 5 kg/100 kg bahan
Tepung jagung : 3,5 kg/ 100 kg bahan
Onggok : 2,5 kg/ 100 kg bahan
Ampas sagu : 7 kg/ 100 kg bahan

PEMBUATAN SILASE

1. Bahan hijau daun di potong ptong sepanjang 5 cm, secara bertahap masukan dalam silo, setelah sebelumnya sedikit di basahi air, lalu masukan bahan pengawet, masukan lagi bahan silase , injak injak hingga memadat, lalu masukan lagi bahan pengawet , beri bahan silase lagi , injak injak hingga padat, begitu seterusnya hingga bahan silase dan bahan pengawet habis ,lalu tutup rapat agar udara dan sinar matahari tidak bisa menembus dalam silo

Jika memake Jerami Fermentasi , EM 4, ( PT )Probitik Top atau ( PSP )Probiotik Semi Plus, dosis pakai 100 kg bahan silase adalah 250-500 ml yang di campurkan pada bahan hijau daun /di basahi sebelum di masukan silo, jika ada kelebihan masukan dalam silo

PENGAMBILAN SILASE

Setelah seminggu atau dua minggu atau 4 minggu silase sudah dapat di ambil, jika ingin di simpan lama dalam hitungan tahun, minimal peram silase 1,5 bulan.

Silase di ambil secukupnya saja, missal untuk stock selama 7 hari, lalu di angin anginkan, setelah itu baru bisa di berikan ke ternak.

Setelah silase di ambil , jangan lupakan proses penutupan silo, yang rapat agar dalam silo bebas O2.

Ciri cirri silase yang baik :
1. Rasa dan bau asam tape caramel
2. Warna hijau dengan sedikit gradasi coklat
3. Tekstur tetap seperti hijau daun
4. Tidak berjamur, tidak berlendir dan tidak menggumpal








JERAMI FERMENTASI ATAU AMONIASI JERAMI

BAHAN
Jerami 100 kg
Urea 2 kg
Star bio atau EM4 atau PSP( probiotik semi plus ) 250-500 ml

Urea yang di larutkan dalam air akan menghasilkan NH3/amoniak, berkat adanya enzim Urease dari mikroorganisme yang ada di alam akan mensintesa urea.

Urea di sini setelah menghasilkan NH3 amonia berfungsi :
1. Menghidrolisa ikatan lignin dengan selulosa
2. Menghidrolisa ikatan lignin dengan hemiselulossa
3. Melarutkan sebagian Si ( silica )
4. Mengembangkan serat kasar/selulosa sehingga memudahkan penetrasi enzim selulosa pada saat jerami saat berada dalam rumen
5. Dengan adanya ikatan N dari ammonia akan meningkatkan CP dari jerami padi dan juga meningkatkan TDN daya cerna 30 % dari serat kasar selulosa dalam jerami.

Pembuatan :

1. Jerami di potong potong 5 cm
2. Buat larutan urea dan biang stater di atas + air 5-10 liter, campur jadi satu semua itu
3. Jerami bertahap di masukan dalam wadah sambil di basahi di ciprati air, setahap demi setahap hingga bahan dan larutan habis, lalu ikat atau tutup rapat.

Hasil penelitian, Uji kualitas terbaik ammonia adalah pemakaian urea 6%, masa peram 2 minggu dan kadar air amoniasi jerami adalah 40%. Ini  hasil penelitian Prof Drh Mohammad soejono MSc MS dari Kepala Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Fakultas Peternakan UGM.

Grup facebook : AKS 2 ( ayam kresing super 2 )
Twitter : @betha_sutrisno
Blog : bumiternak-betha.blogspot.com
Email : betha_sutrisno@yahoo.co.id
085229779252








Rabu, 21 Agustus 2013

BAKTERI PADA RUMEN



                                                           RUMEN

Isi rumen pada hakekatnya adalah bahan bahan makanan yang terdapat dalam rumen sapi. Kategori limbah ini terjadi ketika ternak tersebut siap di potong di RPH Rumah Pemotngan Hewan. Isi rumen merupakan digesta yang telah sempat terfermentasikan tapi belum sempurna dan belum sempat di manfaatkan oleh ternak induk semang.

Rumen dapat di manfaatkan sebagai sumber pakan ternak dan sumber mikrobia karena mengandung karbohidrat, serat kasar, dan protein kasar. Adanya protein menunjukan adanya mikrobia dalam rumen dan berpotensi untuk memperbaiki kualitas pakan.

Cairan rumen merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, di duga 10% bobot cairan rumen terdiri atas protoplasma mikrobia. Mikroba rumen kehidupannya di pengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Suhu rumen berkisar antara 39-40 C dengan PH 5,5 – 7 memberikan kehidupan optimal bagi mikroba dalam rumen.

Dalam isi rumen  terdapat 10 kelompok bakteri yaitu
bakteri selulolitik,
bakteri pencerna hemiselulosa,
bakteri amilolitik,
bakteri pencerna gula,
bakteri pemakai asam,
bakteri proteolitik,
 bakteri penghasil ammonia,
 bakteri penghasil metan,
bakteri lipolitik,
 bakteri pensintesisi vitamin.

Isi rumen sapi mengandung :
Protein kasar ; 8,42 %
Isi sel : 29,4 %
Hemiselulosa : 33,5 %
Selulosa : 22,45 %
Lignin : 5,43 %
Silikat : 9, 42 %

Mikroba dalam rumen berpotensi untuk mencerna bahan berkadar selulosa tinggi seperti jerami dan pucuk daun tebu di banding isi rumen kambing, karena total mikrobia selulolitik sapi lebih tinggi di banding total mikrobia selulolitik kambing ( 2,2 x 10 pangkat 4 VS 4,2 x 10 pangkat 3 sel/gram )



Nutrisi rumen :
protein : 8,42 %
lemak : 2,6 %
serat kasar : 28,78 %
Ca : 0,53 %
P : 0,55 %
BETN : 44,24 %
abu : 18,54 %
air : 10,92 %

Berdasar kandungan nutrisi di atas ,maka isi rumen sapi yang belum menjadi feces/kotoran dlam jumlah atau perbandingan tertentu dapat di jadikan bahan campuran pakan ternak. Dan hal ini telah mendapatkan perhatiaan dari banyak pakar.

Komposisi 10 % rumen dalam formula pakan, berpengaruh baik terhadap pertumbuhan, berat badan, konsumsi pakan dan konversi pakan ternak. Pada ternak sapi di ketahui, efisiensi penggunaan pakan lebih baik jika mendapat ransum pakan isi rumen 2 bagian : jagung 3 bagian ,di bandingkan rumen 1 bagian dan jagung 4 bagian.

Rumen untuk campuran pakan pedet PFH yang di tambah tanpa dedak ,pengaruhnya hampir sama dengan ransum control yang terdiri dari hijauan plus dedak dan biji bijian.

pemberian isi rumen sebagai alternative bahan pakan tidak boleh secara langsung, melainkan harus melalui proses pengeringan pada suhu 80 C selama 24 jam, lalu di giling baru di campurkan pada jatah pakan ternak sapi kita.

Anda tahu stater Star Bio, itu asal muasalnya juga dari rumen sapi. Tapi saya tidak akan membahasnya bagaimana membuatnya, karena starbio telah di patenkan.

Risalah ini saya sarikan dari skripsi istri saya Akcahyanti Eko Arlini yang berjudul ‘ PENGARUH PENAMBAHAN ISI RUMEN DAN METHIONIN PADA RANSUM KOMERSIAL TERHADAP GAIN DAN EFISIENSI PAKAN BROILER ‘

grup facebook : ayam kresing super 2
blog : bumiternak-betha.blogspot.com
twitter : @betha_sutrisno
email : betha_sutrisno@yahoo.co.id
hp : 085229779252




Minggu, 18 Agustus 2013

KANDANG BEBEK PETELUR TANPA BAU







Total populasi bebek lokal klaten ini sekitar 1000 ekor
Dengan produktivitas 70-80 %

ransum pakan kebi 3 bagian : sentrat itik Comfeed 1 bagian
itu saja tanpa tambahan hijau daun dan mineral

FI 12 kg/100 ekor/hari
harga telur Rp 1750/butir
podo mesem ngguyu

Dan boleh tidak percaya
kandang bebek ini tanpa bau
di luar kandang dan di dalam kandang

Pingin kandang bebek
tidak bau ?

Pake Probiotik Top
hanya 10rb/liter

hohoho.....
promosi yo sedulur.....

konstruksi kandang ini sederhana saja
pralon/ember harus di luar pagar bambu pembatas
untuk tempat air minum yang selalu harus ada

jadi bebek kalau minum lewat belahan pagar bambu
hanya kepalanya saja

sehingga tidak main air saja itu bebek
tempat pakan di dalam kandang intensif ini

meski kotoran bebek tak pernah di bersihkan
hingga numpuk ketinggian 50 cm
tetep tidak bau, karena kering

grup facebook : ayam kresing super 2
twitter : @betha_sutrisno
blog : bumiternak-betha.blogspot.com
email : betha_sutrisno@yahoo.co.id
085229779252