Kamis, 31 Maret 2016

TINDAKAN ANTISIPASI PENYAKIT FLU BURUNG

TINDAKAN ANTISIPASI PENYAKIT FLU BURUNG

Ini berlaku untuk ayam, bebek, burung, puyuh, kalkun dll semua tindakan perlakuaan sama
saat musim penyakit flu burung atau aratan sedang meledak
1. Selamanya selalu buat kandang ternak terisolir
2. Orang luar/bakul/tetangga/teman dekat tidak boleh masuk dalam areal kandang, pasar… merupakan tempat terminal berkumpulnya berbagai penyakit
3. Jika mendatangkan ternak baru, wajib untuk di karantina min 2 minggu, tempatkan terpisah dan berikan antibiotika maupun herbal + probiotik, baik ternak ini sakit atau tidak dan ternak baru ini lakukan penyemprotan dengan entisep dll, setelah positif sehat baru boleh di gabung dengan ternak yang lainnya
4. Jenis burung, kelelawar, ayam yang di liarkan tidak boleh sama sekali masuk ke kandang ternak yang kita pelihara sistem intensif. Ayam liar/kampung yang masuk ke kandang kita, meski ayam ayam ini terlihat sehat, tidak boleh masuk kandang, debab akan meninggalkan kotoran dan debu kontaminan yang di mungkinkan membawa viruss penyakit
5. Saat ada ayam positif kena flu burung, jangan sampai di sembelih dan di bersihkan mencuci daging di sumber mata air yang kita gunakan untuk memberi minum ternak kita
6. Berikan rebusan Herbal Top yang di tambahkan sambiloto, meniran takaran bebas minimal 3 X seminggu
7. Selalu berikan ternak kita imbuhan pada minumannya cairan probiotik dosis standart untuk hariaan dan dosis ekstrem untuk saat wabah penyakit menyerang
8. Berikan tambahan multivitamin dan ekstra vit C untuk menambah daya tahan tubuh
9. Jangan merubah rubah komposisi pakan saat wabah penyakit menyerang, perubahan pakan membuat ternak stres dan daya tahan tubuh droup
10. Berdoa……

\m/
kipdefayer
bumiternak-betha.blogspot.com

MENGAPA PROSES FERMENTASI PERLU DI BATASI ?

MENGAPA PROSES FERMENTASI PERLU DI BATASI ?

Fermentasi menurut biasane sing sok keren menyebutnya rekayasa Bioteknologi melalui proses Pembiakan Protein Sel Tunggal, sing aslinya yo Fermentasi itu. Aktivitas mikroba dalam fermentasi merubah bahan pakan/karbohiddrat/subtrat karena terurainya ikatan rangkap ikatan komples menjadi lebih sederhana sehingga mudah terabsorsi terserap nutrisinya.

Fermentasi akan menghasilkan sat asam , CO2 dan komponen lainnya yang dapat menghambat dan tumbuh kembangnya bacter perusak penyebab timbulnya bau busuk dan tengik. Apa salah satu komponen lainnya yang di hasilkan ? salah satunya adalah alkohol. Jika sumber nutrisi bahan pakan yang di fermentasi menjadi alkohol, apakah alkohol itu bersifat memacu produktivitas ? Tidak , dia malah menjadi pencoleng yang mencuri sumber nutrisi yang seharusnya menjadi jatah asupan pakan ternak, menjadi senyawa yang tidak bermanfaat sama sekali bagi ternak.

Oleh sebab itu maka waktu fermentasi perlu di batasi agar, kerja microb dalam proses fermentasi bisa optimal dengan di berikan batas waktu kerjanya, bukannya di biarkan bebas, hingga malah merubah senyawa nutrisi menjadi alkohol yang tidak berguna sama sekali bagi ternak.

Mengapa pada proses fermentasi tempe yang di lakukan oleh leluhr zaman dulu di batasi waktunya, setelah fermentasi 1 – 1,5 hari karena sudah terbentuk koloni hypa, lantas di jual ke pasar ? sebab inilah waktu optimal masa kerjanya bacter micro stater. Dan setelahnya tinggal menuju ke proses pembusukan. Pernah lihat tempe membusuk, memnghitam, berbau tak sedap ? protein dari kedelai di rusak hingga hilang manfaatnya, ini hubungannya dengan microb Proteolitik dan Lipolitik, micrb yang bertugas memecah protein/nitrogen dan lemak menjadi berbau busuk.

Pada dasarnya alkohol sebagai hasil samping fermentasi itu bersifat bagus , Cuma dia perlu di batasi jumlahnya dengan membatasi lamanya waktu fermentasi. Alkohol di butuhkan karena dia menekan dan menghambat tumbuh kembang bacter proteolitik dan lipolitik penyebab timbulnya bau busuk.

Sudah lumayan paham skarang ? jangan membayangkan dan menyamakan proses fermentasi katul, nasi jagung sebagai sumber karbohidrat sama dengan proses fermentasi jerami, rumput ya…itu beda subtansinya di lihat dari tingkat serat kasarnya maupun tingkan kadar proteinnya.

Lantas yang terbaik ?batasi waktu fermentasi hanya sampai pada saat perombakan nutrisi yg optimal saja dan segera di berikan ke ternak. Waktu ideal adalah 1- mak 3 hari saja, lalu di jemur hingga kering untuk di simpan dalam waktu lama. Apakah fermentasi bisa di lakukan hanya dalam hitungan jam ? bisa syaratnya jumlah stater yang di berikan harus 3-4 X lipat.
jangan gagal paham yo….

bumiternak-betha.blogspot.com


KADAR AIR DAN PAKAN BASAH DAN FERMENTASI

KADAR AIR DAN PAKAN BASAH DAN FERMENTASI

KADAR AIR
Kadar air merupakan salah satu indikator bagus dan layak tidaknya suatu bahan pakan menjadi salah satu bahan dalam formulasi pakan.  Untuk menguji kadar air dengan metode penguapan selanjutnya tinggal di perbandingkan berat sebelum di uapkan dengan berat sesudah di uapkan. Standart kadar air 12-13%, ini misal gandum kadar air 13% itu artinya bahan kering gandum adalah 87%, semakin tinggi kadar bahan keringnya semakin bagus untuk menilai kualitas nutrien bahan pakan, untuk di susun dalam satu formula komposisi pakan.

PAKAN BASAH
Telah di lakukan penelitiaan oleh universitas Purdue tentang  pemberiaan pakan basah/pero untuk ternak di lihat dari parameter pakan harian , tingkat palatibelitas, percepatan pertumbuhan dengan kontrol pemberiaan pakan dalam kondisi kering.

Hasil yang di dapat, meski pakan kering dalam bentuk pellet maupun crumbles memberikan hasil yang bagus untuk tingkat efektivitas waktu aplikasi, tapi pemberiaan pakan dalam kondisi basah pero memberikan hasil yang lebih bagus di lihat dari percepatan pertumbuhan, tingkat kesukaan dan lamanya waktu panen, sebab pakan basah, karena lebih di sukai ternak, makan lebih banyak, penyerapan nutrisi lebih cepat, maka produktivitas percepatan pertumbuhan ternak lebih cepat lagi jika di banding pakan kering, karena penyerapan pakan lebih cepat, maka akumulasinya akan berimbas pada panen yg lebih cepat.

Jika pakan basah lebih bagus, dengan pertimbangan apa pabrik lebih memilih bentuk pakan kering ?
ini soal kepraktisan semata  dengan pertimbangan, pakan yang keluar dari pabrik itu, tidak langsung di pakai oleh peternak, tapi melewati jalur distribusi panjang dari pemegang DO ke distributor wilayah lalu ke pengecer antar kota baru ke pengecer kios kampung baru ke peternak.

Dengan rentang waktu yang begitu lama di perlukan untuk sampai ke peternak, maka pakan sistem basah pero tidak bisa di akomudatif pabrik karena belum bisa memecahkan persolan itu, dengan resiko kerusakan pakan di tingkat distributor yang begitu tinggi, jika pakan basah di pilih oleh pabrik, sedang distribusi pakan kering saja pabrik hanya memberikan batas waktu tolerin hanya 25-30 hari, untuk waktu aman nutrisi pakan tidk mengalami proses degradasi. Ini belum di perhitungkan waktu dari asal bahan pakan tersebut yang biasanya inpor, mulai dari waktu panen, penyimpanan di silo, packing peti kemas di pelabuhan hingga waktu perjalanan kapal laut untuk sampai ke negara yang di tuju.

FERMENTASI
Subtasi fermentasi adalah usaha untuk merapuhkan ikatan kompleks serat kasar yang menjebak nutrien berada di dalam karbohidrat di samping karena adanya senyawa anti nutrisi. Karena dinding sel yang memerangkap nutrien di dalamnya lepas ikatannya maka nutrien akan lebih sempurna terserap, ini artinya efisien biaya. Nutrisi yang ke buang pada pakan konvesional kering ada sekitar 20-30%, dengan sistem fermentasi nutrisi yang ke buang tinggal 5-10%, karena penyerapan nutrisi lebih bagus maka kotoran ternak yang memakan pakan fermentasi biasanya tidak bau, coba bandingkan dengan pakan konvesional kering….dan kenapa pakan fermentasi lebih irit makannya ? karena nutrisi tidak banyak kebuang…….

HUBUNGAN KADAR AIR, PAKAN BASAH DAN FERMENTASI
Seperti pakan Pak Djo itu bahan pakan yang di pakai adalah bahan pakan istimewa yang berasal dari suppliyer bahan pakan inpor yang sangat memperhatikan kualitas, selalu bisa melakukan uji LAB karena suppliyer bahan pakan inpor ini memiliki laboratorium sendiri untuk menguji baik dan buruknya bahan pakan yang datang. Tidak setiap bahan pakan yang datang pasti di terima, bisa saja dari 7 kontainer yang datang yang masuk hanya 2 kontainer saja, karena pertimbangan kualitas bahan pakan no 1…….

Dengan bahan pakan semacam itu, jika sudah di buat formula komposisi pakan yang sduah pasti misal di buat protein 21%, maka komposisi formula baku ini dengan proses pakan basah atau fermentasi, sebab fermentasi pasti bahan pakan jadi basah, ini tidak akan merubah nilai nutrisi, sebab saat proses fermentasi berlangsung jumlah air yang di masukan untuk membasahi pakan, saat fermentasi berlangsung, jumlah air ini nanti karena sifatnya katalis hanya mempermudah proses, maka air ini karena timbuil energi panas imbas dari aktivitas bacter, nanti akan di uap kan menjadi embun.

Maka bagi yang sudah familiar pakan fermentasi, sudah paham dengan adanya embun ini, praktek yang telah di lakukan dengan penambahan air sebanyak 20%, maka di hasil akhir hari fermentasi ke 2 atau 3 , saat di lakukan iju test kadar kering tinggal 15%

Padahal nanti masih melewati jalur distribusi lagi belum waktu penyimpanan pakan di peternak… maka dengan tambahan waktu tersebut dengan terjadinya reaksi selama perjalanan kadar air akan makin turun tembus di 13-14%

Contoh real di lapangan :
bahan pakan sejumlah 150kg dengan penambahan air 27-30liter/kg lalu di proses fermentasi selama 2-3 hari, maka hitungannya : pakan 150kg + air 27 – 30 kg = 177 – 180 kg, ini hitungan berat total awal sebelum fermentasi.

Maka apakah setelah fermentasi 2-3 hari saat di bongkar, berat masih sama 177 – 180 kg ?
ternyata tidak….berat setelah di timbang tinggal 160 kg ini bukti real riset di lapangan. Padahal karakter pakan fermentasi adalah sangat mudah kering….bagi yang belum pernah praktek anda perlu membuktikannya.

Pakan hasil fermentasi merupakan pakan yang sangat sensitif terhadap pengaruh panas penyimpanan, atau karena di jemur, sensitif dalam artian mudah kering mudah hilang kadar airnya, sebab pakan fermentasi di jemur 12 jam pakan yang tadinya berjumlah 177 – 180kg setelah di fermentasi tinggal 160kg, setelah di jemur 12 jam menjadi 150kg…kembali ke volume asal.


Kenapa muncul istilah Ponari sweat, pakan mizone, pakan galon aqua, pakan bubur…….?
Yo ndak papa bebas sebab biasanya ……

Orang yang tidak tahu kalau dirinya tidak paham biasanya seringnya yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan semata……

\m/
kipdefayer
Gusti mboten pekok
bumiternak-betha.blogspot.com











Senin, 28 Maret 2016

UP GRADE MODIFIKASI BR 1 ALTERNATIF

UP GRADE MODIFIKASI BR 1 ALTERNATIF

Jagung
protein 9%
EM 3350kcal/kg
Rp 4000/kg

Katul
protein 12%
EM 1680kcal/kg
Rp 3000/kg

Bungkil kacang kedelai
Protein 45%
EM min 2500kcal/kg

Tepung daging dan tulang
Protein53%
EM min 3000kcal/kg

Tepung ikan
Protein 50-55%
EM 3000kcal/kg

Harga bungkil kedelai, tepung ikan, tepung daging dan tulang tidak di cantumkan karena selalu berubah mengikuti pergerakan dollar dan harga di hitung untuk pengiriman min 8 ton/item, bukan harga eceran

Formula fase stater :
Jagung 50 kg
katul 20 kg
Bungkil kacang kedelai /BKK 15 kg
Tepung daging dan tulang/MBM 10kg
Tepung ikan 5 kg
Ketemu protein 21,5%, EM 2836 kcal/kg Rp 4480/kg








Formula fase finister :
Jagung 60kg
katul 15 kg
BKK 10 kg
MBM 10 kg
Tepung ikan 5 kg
Ketemu protein 19,2% EM 2962kcal/kg Rp 4462/kg

Jika setiap komposisi formula di atas tiap 100 kg di tambah mineral 2 kg dan topmix 1 kg akan ketemu harga Stater  jadi Rp 4660/kg, Finister jadi Rp 4480/kg

Jika komposisi formula di tambah
multi enzim
toksis binder
methionin
lisin
pulvic probiotik
Fase Stater ketemu Rp 4887/kg, fase Finister Rp 4870/kg

Kalau ingin komposisi yang benar benar bahan pakan lokal ,pahami artikel di bawah ini
PAKAN ALTERNATIV LIMBAH IKAN DAN KATUL

Yang masih penasaran pakan alternativ yang kadang menyalahi kaidah dalam penyusunan formula pakan, tapi hal itu banyak terjadi di peternakan kecil di desa desa. Jangan bayangkan kemampuaan finansial peternak ndeso sama dengan peternak besar yang bermodal uang nganggur sak bank yo....apalagi broker penjual pakan agar dagangan laku...

Tidak fair kita banding bandingkan, dengan kemampuaan akses yang di miliki dengan di tunjang kokohnya pondasi keuangan mereka peternak besar, yang mana agar nilai efisiensi di peroleh mereka wajib memelihara dalam jumlah besar ternaknya, apalagi imbangan untung dan rugi sangat tipis ...setipis kain cawet, modal yang di tanam besar maka keuntungan atau resiko kerugiaan sama besarnya, tapi mereka masih di untungkan dengan asuransi usaha.

Kalau saya lebih senang kumpul dengan peternak kecil yang prasojo, di banding peternak besar....salah salah nanti kita di anggap jongos......sebab kita ndak usah muluk muluk cerita ternak ribuaan,  ratusan ribu jumlahnya ....kalau ternak kita sendiri hanya seratus, dua ratus.... ndak di geguyu kadal..........

Saya tak cerita saja ya.......
Ada seorang peternak yang memelihara ayam petelur ( ayam arab ) dan ayam pedaging( joper ) yang memberikan pakan pada ternaknya hanya berupa limbah ikan ( jeroan, tulang dan sirip ikan ) dan di kombinasikan dengan katul saja tanpa bahan pakan tambahan lain lagi.

Pengolahan pakan :
Limbah ikan di potong potong kecil,
sebelumnya sudah di cuci, bagus jika di lembutkan dengan mesin giling, usahakan di giling gilingan daging  1 bagiaan dan katul 5 bagiaan, di basahi lalu di dang/di masak 1 jam terhitung saat air mulai mendidih, lalu di masukan tong atau plastik di peram tapi tidak di tutup di biarkan terbuka dan tidak pakai stater atau ragi, tapi seumpama pakai ragi/probiotik sebagai stater juga boleh, bagi yang masih tahap belajar,  di biarkan saja, dalam arti jika pakai plastik, tetep di buka tapi di tutupi daun pisang atau koran,  hingga keluar singgat atau belatung biasanya 2-3 hari baru di berikan ke ternak sak singgat singgate........di berikan setelah fermentasi 24 jam juga bisa………tidak harus keluar singgat manggot, tahu kan protein singgat belatung ? >70%.......... jika pakai tong atau drum tinggal tutup saja tidak usah rapat rapat, sepertinya anda perlu mempelajari konsep pakan yang di panaskan di masak.....

untuk ternak ayam arab 200 ekor dan ayam joper 300 ekor di berikan pakan yang sama hasilnya ayam arab bisa nelur 80-90% dan kuning telur warna kemerahan, pakan habis 7kg/100 ekor/hari

Untuk ayam joper panen di usia 50-55 hari bobot rerata 0,9 kg dengan FCR 2 artinya untuk menghasilkan 1 kg daging di perlukan pakan 2 kg Tambahan untuk ternak hanya Herbal Top dan Probiotik Top buatan sendiri dan hijau daun yang ramban di sawah , limbah ikan juga dapat gratis, saat lagi sulit di cari, jika membeli harga 1000/kg

Estimasi harga pakan yang di buat Rp 2500 – 3000/kg itu sdh kombinasi ke dua bahan pakan termasuk untuk merebus, harga katul di sana 2000/kg

Untuk joper biaya pakan per ekor hingga panen  kisaran Rp 5400 – 6400 harga doc Rp 4300/ekor, herbal top dll Rp 1000/ekor hingga panen akumulasi biaya yang di keluarkan per ekor Rp 10.700 – 11.700/ekor...harga panen 18.000 – 25.000/ekor

Untuk ayam arab pakan per hari 7 kg habis biaya Rp 19,000 – 22.400
hasil telur :
80% = 80 butir X Rp 1000 = 80.000
90% = 90 butir X 1000 = 90.000/hari

Inilah peternak kreatif memaksimalkan potensi pakan di daerah sekitarnya, akhirnya hasil yang di peroleh juga memuaskan, dengan penghasilan seperti itu di desa sudah lebih dari cukup untuk mengikuti ombyake kehidupan masyarakat desa dan saya ndak akan membuka identitas peternak ini, biarkan saja tentram hidupnya dengan kehidupan yang sederhana kecukupan, biar tidak teracuni pikirannya oleh konsep konsep pakan yang menipu.


\m/
kipdefayer
Gusti mboten pekok
bumiternak-betha.blogspot.com

 

Sabtu, 19 Maret 2016

PULVIS PROBIOTIK KERING


PULVIS PROBIOTIK KERING




Pulvis Probiotik kering merupakan generasi terbaru dari probiotik kering merk Sybiotik produk Bumi Ternak Klaten dengan adanya penambahan inokulan bacter terbaru Lignocloritik dan 5 bacter lainnya lagi dan sumber herbal terbaru. Sistem dan fungsi kerja sama persis dengan probiotik cair Probiotik PTPG2.

 Pulvis Subtrat kering yang merupakan pulvis gabungan dari stater bacter Selulotic, Lipolitic, Proteolitic, Amilolitic, Yeast , Kapang dan Herbal yang bersifat Growth Promotor Tumbuh pemacu pertumbuhan yang terkenal dengan istilah PFA Phytogenic Feed Additive Herbal dan mencegah tumbuh kembang salmonella pullorum dan Eimeria sp

Bedakan ya istilah

Prebiotik :
merupakan media hidup sekaligus pensuplai cadangan makan energi bagi bakter, maka kebanyakan prebiotik berupa sumber karbohidrat tapi mensyaratkan jenis karbohidrat yang tidak tereduksi di organ pencernakan ini hubungannya dengan microflora yang memacu tumbuh kembang bacter, terutama yang menghasilkan asam lactat

Probiotik :
 merupakan kumpulan dari satu jenis bacter atau banyak bacter yang merupakan tambahan bacter hidup untuk memacu produktivitas ternak, ini hubungannya denga keseimbangan microflora dalam organ pencernakan.

Synbiotik :
merupakan perpaduan satu serasi antara Probiotik ( microorganisme hidup ) dengan Prebiotik ( subtrat media hidup kumpulan bacter hidup sekaligus sebagai cadangan makanan dan energi untuk Probiotik )

contoh Snybiotik  cair adalah Probiotik Top Plus Generasi 2 atau PTPG2, Avian Pro, Alip


Bahan :
1. Pace 2 ons
2. Herbal fermentasi 5 ons
3. Susu Kering 3 ons + 3 Ons
4. Isolat Super Biang MO kering bacter bambu 2 Ons
5. Cacing 2 ons

fungsi tambahan terbaru yang baru di ketahui adalah menjadi bahan pengawet pakan secara tidak langsung, anti jamur dan anti tengik.


Fungsi kegunaan :
1. Menekan efisiensi pakan karena proses absorsi maksimal
2. Mengurangi cemaran amonia bau kotoran
3. Mengurangi populasi lalat dalam peternakan
4. Meningkatkan titer antibody terhadap serangan penyakit
5. Menurunkan FCR
6. Memacu produktivitas daging dan telur dll 

Dosis pakai :
1 kg/ 400kg pakan
250 gram/ 100kg pakan

Kemasan :
1kg, 5kg dan 25kg


Harga :
35.000/kg belum ongkir
dengan harga 35rb hanya membebani tambahan biaya per kg pakan Rp 87,5



Dosis 1kg/400kg pakan itu sudah merupakan ujicoba tercontrol untuk menghasilkan ukuran dosis yang paling tepat, bukan sekedar mencantumkan dosis pakai tanpa melakukan ujicoba.





\m/
kipdefayer
Gusti mboten pekok
bumiternak-betha.blogspot.com