PENGGANTI ANTIBIOTIKA GROWTH PROMOTOR/AGP ADALAH PROBIOTIK
Antibiotika growth promoter ( AGP ) termasuk dalam golongan Feed Aditif pemacu pertumbuhan dengan preparat antibiotic beraneka ragam jenisnya. Imbuhan pakan di tambahkan dalam formula pakan tetapi bukan merupakan sumber gizi atau nutrisi, hanya memaksimalkan daya guna fungsi guna pakan yang sudah ada, biasanya imbuhan pakan masuk di bawah <5%/ton pakan.
Pemakaian preparat Antibiotika growth promoter wajib di bedakan dengan antibiotika untuk tujuan pengobatan. Biasanya AGP di pakai dalam jumlah kecil (satuan ppm ) dalam waktu pakai yang lama sedang antibiotika dengan tujuan pengobatan perlu antibiotika dalam dosis tinggi tapi dalam waktu pakai yang singkat. Jenis antibiotika untuk pengobatan juga di usahakan untuk di bedakan dengan antibiotika yang bertujuan untuk AGP, dengan maksud untuk mencegah Resistensi.
Tapi yang jelas antibiotika sebagai AGP maupun antibiotika sebagai pencegahan penyakit seperti sekarang ini ( yang benar antibiotika hanya untuk pengobatan ) sama sama meninggalkan residu yang mengendap dalam jaringan sel dan pasti akan merangsang sel sel bibit kanker ( carsinogenic ) yang tadinya ‘ tidur ‘ akan bangun menginvasi kesehatan internal manusia, penampung residu akhir.
Tujuan awal pemakaian AGP adalah untuk memacu pertumbuhan, meningkatkan efisiensi pakan dan sekaligus untuk meningkatkan daya hidup hubungannya dengan imunitas ternak. Dengan mekanisme kerja menekan populasi mikroba pathogen dalam organ pencernakan sehingga kesehatan meningkat dan proses absorsi nutrisi dalam organ pencernakan tidak terganggu.
Seperti yang sudah di pahami ketidakseimbangan mikroba dalam organ pencernakan akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan optimasi penyerapan nutrisi. Ternak menjadi sakit jika mikroba negative lebih dominan di banding mikroba positif. Ini berarti ke2 jenis mikroba sudah ada dalam organ pencernakan ternak, fungsi AGP menekan populasi bahkan membunuh mikroba pencoleng semacam E Coli, Salmonella, Clostridium, Staphylococcus dll. Anti bakteri bias merupakan bahan kimia yang disitensis seperti decoquinate, sulfa, trinitro dll Antibiotika yang di peroleh dengan jalan fermentasi seperti bacitracin, tetrasiklin, tilosin eritromisina dll.
Dengan adanya wacana global untuk mengurangi dampak residu antibiotika dalam bahan makanan manusia maka pengurangan jenis antibiotika atau pelarangan antibiotika untuk tujuan pemacu pertumbuhan mulai di dengungkan di dunia kesehatan manusia dan antibiotika akan di kembalikan ke tujuan semula ke fungsi awal yaitu hanya untuk pengobatan bukan untuk pencegahan penyakit.
Jika anda tergelitik bertanya, mengapa pabrikan besar intimitra, yang pasti terdiri dari ahli dan pakar dengan gelar berderet, bahkan lulusan luar negeri sekalipun, tidak melakukan koreksi dengan manajemen program kesehatan yang di inplemetasikan ke peternak berbasisc antibiotika untuk pencegahan penyakit ? apa mereka tidak paham dengan resiko kesehatan yang di tanggung oleh konsumen akhir.
Sudah pasti mereka paham, Cuma harap di pahami, mereka pekerja lo, karyawan yang akan selalu tunduk pada pemilik modal sebagai boss mereka, yang hitungannya hanya jualan, untung apa rugi, cirikhas kapitalis asal pendapatan plus plus dan tidak menabrak undang undang yang berlaku, mau ada resiko sebesar apapun untuk kesehatan konsumen , itu urusan ke 700 asal dampak masih bias di handle dan ada payung hukumnya.
Tanpa di sadari manajemen program kesehatan berbasic antibiotika pencegahan penyakit, bukan antibiotika untuk pengobatan, telah melahirkan peternak peternak militant yang jika tidak dengan antibiotika dalam budidaya ternaknya akan menolak dengan keras dan kadang malah membully peternak lain yang mulai muncul kesadaran untuk beternak dengan pertimbangan kesehatan manusia sebagai konsumen akhir penampung semua residu antibiotika.
Peternak militant seperti ini, karena sudah merasa senior puluhan tahun menerapkan manajemen antibiotika dan populasi sudah ratusan ribu, seakan memandang rendah peternak pemula yang baru akan beternak dengan pertimbangan kesehatan. Kasus di grup grup medsos, peternak pemula ini di tuduh pembuat gaduh dan keluar dari pakem manajemen beternak mereka dan selalu di anggap pasti salah dan di bilang sok keminter, tanpa terlebih dahulu di lakukan interviu lebih mendalam…
pokokmen kudu salah….tapi itu wajar dan normal, tidak salah, sebagai kebijakan admin grup medsos.
Sesuatu yang baru, apalagi mendobrak main set pakem yang sudah umum/public pahami, berat dan pasti terjadi kesalahpahaman dan pasti alurnya memang harus seperti itu. Cuma pemahaman untuk membuktikan kebenaran suatu teori ilmu, pandangan ilmu baru, langkah pertama pengujian dalam ranah teori lalu ke praktek pengujian lapangan yang kadang mensyaratkan kudu multi lokasi. Derajat kebenaran ilmu lapangan sedikit setingkat lebih unggul di banding kebenaran teori.
Kembali ke AGP, pertama kali di perkenalkan sejak tahun 1953, terjadi booming AGP dan menyebar ke seluruh penjuru dunia, setiap pelaku industry pakan dan obat mempergunakannya, karena bukti di lapangan memang membuktikan AGP meningkatkan performan ternak, tingkat pertumbuhan mencapai 4 – 8% dan utilisasi pakan mencapai 2 – 5% di samping daya hidup ternak meningkat dengan kasus cekaman penyakit yang semakin menurun.
Namun setelah banyaknya laporan dan penelitian bahwa antibiotika menimbulkan sifat resisten yang mengakibatkan penyakit yang di derita manusia yang biasanya di beri antibiotika A sembuh, tapi sekarang tidak karena resistensia antibiotika secara tidak langsung terjadi dengan menumpuknya residu antibiotika yang di berikan ke ternak mengendap dalam jaringan metabolism manusia karena mengasup/memakan produk ternak dengan cemaran antibiotika tinggi dan ternyata ini bereaksi resistensi menimbulkan sifat kebal pada antibiotika sejenis yang peruntukan untuk pengobatan manusia.
Maka sejak saat itu, ramai ramai banyak Negara mulai mengurangi bahkan ada yang melarang antibiotika peruntukan untuk ternak. Korea Selatan melarang AGP sejak 2011, Taiwan melarang bacitracin, chlortetracycline, lincomycin, neumocin, oxytetracyline, penicillin, spectinomycin, virginiamycin. Sedang Filipina melarang nitrofurans, chloramphenicol, olaquindoxs, furazolidone, Amerika sejak 2014 -2015 insidental pelaku bisnis tertentu. Indonesia dan Vietnam baru akan efektif pelarangan AGP per Januari 2018. Turki melarang sejak 2001 sedang Negara Negara Eropa pelarangan AGP sejak 2006.
Seperti kasus penggunaan Clorin pada budidaya ternak sebagai pembunuh bacter pada air minum juga sudah secara luas di larang di banyak Negara karena bersifat radikal bebas yang bereffek negative untuk kesehatan secara umum. Jujur…masih banyak yang pakai kan ? hayo ngaku…..
Lantas apa yang semestinya kudu kita lakukan, jangan hanya menakut nakuti tanpa memberikan solusi, kritik sebagian responsive. Ada setidaknya 5 alternative pengganti AGP, tapi nanti kita bahas salah satunya saja yaitu Probiotik.
Tambahan sedikit meluruskan, penyebutan probiotik ini sebenarnya salah kaprah, hanya saja karena kemunculan pertama kali sudah familiar dengan probiotik hingga keterusan sampai saat ini. Bedakan ya istilah :
Prebiotik :
merupakan media hidup sekaligus pensuplai cadangan makan energi bagi bakter, maka kebanyakan prebiotik berupa sumber karbohidrat tapi mensyaratkan jenis karbohidrat yang tidak tereduksi di organ pencernakan ini hubungannya dengan microflora yang memacu tumbuh kembang bacter, terutama yang menghasilkan asam lactat
Probiotik :
merupakan kumpulan dari satu jenis bacter atau banyak bacter yang merupakan tambahan bacter hidup untuk memacu produktivitas ternak, ini hubungannya denga keseimbangan microflora dalam organ pencernakan, contoh produk EM4.
Synbiotik :
merupakan perpaduan satu serasi antara Probiotik ( microorganisme hidup ) dengan Prebiotik ( subtrat media hidup kumpulan bacter hidup sekaligus sebagai cadangan makanan dan energi untuk Probiotik )
contoh Snybiotik cair adalah Probiotik Top Plus Generasi 2 atau PTPG2, Avian Pro, Alip, Pro Bioter
tapi y owes ben mau gimana lagi ? yang penting peternak paham fungsinya saja sudah cukup.
Cara kerja AGP adalah menekan infeksi pada saluran pencernakan, mengurangi produksi racun/toksis, mengurangi produksi ammonia, mengurangi stress kekebalan tubuh, menjaga ekosistem microflora dalam organ pencernakan dalam imbangan serasi harmoni 85% : 15%, di ingat ya koloni bacter yang menyebabkan sakit sudah berdomisili dalam organ pencernakan. Jika sudah ada mengapa tidak selalu dalam kondisi sakit ? itulah fungsi kerja dari mekanisme imbangan serasi microflora dalam organ pencernakan, jika tidak ada yang mengatur hal ini di pastikan ternak akan sakit terus menerus dalam waktu yang lama.
Kenapa seakan focus dari ini semua adalah pembahasan organ pencernakan ? sebab organ pencernakan merupakan organ vital yang wajib selalu dalam kondisi prima. Proses penyerapan absorsi nutrisi pakan terjadi di organ pencernakan, bahkan hamper 70% sel sel system imun/imunitas kekebalan dari serangan penyakit terdapat di organ pencernakan.
Jika organ pencernakan dalam kondisi kurang baik, mau di beri asupan pakan berkualitas super macam apapun akan percuma mubazir dan memberati cost jika organ pencernakan dalam kondisi sakit sehingga proses absorsi nutrisi menjadi tidak efisien dengan makin banyak nutrisi, sebelum terserap sempurna terbuang bersama kotoran, padahal biaya pakan mencakup 70-75% dari totally cost.
Maka dari sekian problem yang perlu di atasi yang menerpa peternakan kita, harus di ketemukan jalan keluar terbaik dan kalau bias tidak semakin membebani biaya cost dalam usaha ternak kita. Salah satu solusi adalah aplikasi probiotik, yang sudah coba kita tawarkan di perkenalkan pada peternak sejak 2012.
Benar…sejak tahun 2012, sebelum tahun ini basic pengobatan dan pendongkrak produktivitas yang kita jalankan adalah dengan Fitogenik. Ekstrasi berbasis herbal, karena hasil memuaskan lalu di kembangkan dengan pertimbangan kepraktisan menjadi Probiotik, ini semua pengalaman lapangan kejenuhan kita aplikasi antibiotika pada ternak, memang menunjukan kesembuhan dari penyakit, tapi lama kelamaan dosis yang di gunakan semakin bertambah karena factor resisten di samping harga juga mahal.
Setelah sekian tahun dan juga karena issue pelarangan AGP sekarang pelaku pabrikan sudah mulai berlomba membuat produk semacam probiotik, tapi kebanyakan dalam bentuk kering, jarang yang memproduksi dalam bentuk cairan. Dengan basic jenis bacter yang beraneka ragam menurut penelitian internal masing masing pabrikan.
Tapi saya dan teman teman yang bernaung di Bumi Ternak Klaten, sebagian besar membuat probiotik dalam bentuk cairan. Keilmuan untuk probiotik kering sebenarnya ilmunya sudah terpetakan dan sudah sempat di produksi, ingat Synbiotik probiotik kering produk Bumi Ternak Klaten ? tapi sekarang vakum belum di produksi lagi dengan pertimbangan tidak praktis dan menambah kegiatan yang memfosir ABK kandang saat pengoplosan dengan pakan sebelum di berikan ke ternak. Nek saya alas an utama karena tingkat efektivitas probiotik cair lebih unggul di banding probiotik kering. Ora percoyo buktikan sendiri.
Probiotik berbasic herbal dan mikroorganisme yang memberikan effek positif, dengan sekian ragam bahan pengisi, sebagian fungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan jangan di lupakan Dengan penambahan bahan pengisi sumber enzim, hormon, asam amino, bacteriosis, antibiotika alami dan ekstrasi oleh bacter pada proses fermentasi menyebabkan senyawa senyawa tertentu pada bahan pengisi berubah menjadi dalam kondisi terbuka, tidak berikatan lagi, salah satu fungsi senyawa tersebut adalah antivirus seperti acentogenis, xanthone dll
Yang tidak boleh di lupakan dari bahan pengisi herbala adalah NGP Natural Growth Promotor yang lebih terkenal dengan sebutan PFA Phytogenic Feed Additive. Dalam penyebutan teori PFA yang lebih sering di sebut secara specifik.
PFA yang umum di campurkan dalam pakan dengan bahan yang sudah berbentuk tepung, dengan dosis dan takaran tertentu. Nanti ada metode tersendiri untuk membuat PFA dalam wujut kering tapi karena kepentingan kepraktisan maka dalam bentuk cait lebih mudah untuk di akomodir oleh teman teman semua, dengan sistem fermentasi cair sedang bentuk kering dengan sistem fermentasi padat.
Gabungan dari stater bacter Selulotic, Lipolitic, Proteolitic, Amilolitic, Yeast , Kapang dan Herbal yang bersifat Growth Promotor Tumbuh pemacu pertumbuhan yang terkenal dengan istilah PFA Phytogenic Feed Additive Herbal dan mencegah tumbuh kembang salmonella pullorum dan Eimeria sp
Fungsi dan manfaat probiotik bukan lagi merupakan wacana semata, tapi sudah merupakan ilmu praktek lapangan yang sudah di buktikan oleh banyak peternak. Dan kebanyakan peternak mau memakai probiotik karena sudah mentok ketemu jalan buntu dan mutung dengan hasil kerja antibiotika yang kian hari kian mahal saja harganya.
Logikanya peternakan berbasic probiotik seharusnya lebih efisien dengan catatan harga probiotik wajar dan tidak terlalu mahal. Harga probiotik Rp 25.000 – mentog Rp 35.000/liter adalah harga wajar di lihat dari bahan dan prosedur membuatnya. Tinggal peternaknya kudu jeli melihat harga dan testimony hasil di lapangan, semakin murah tapi tidak murahan harga probiotik maka tingkat efisien semakin tinggi dan seharusnya karena biaya peternakan organic berbasic probiotik rendah, sangat aneh jika produk akhir ternaknya malah di jual mahal, melebihi harga produk ternak system konvesional, lawong biaya produksi menurun kok malah di jual mahal produk akhirnya, waras…..? kalau sakit periksa dulu….
Semua produk probiotik komersil yang bersumber dari Bumi Ternak Klaten sudah ada harga HET tertinggi harga eceran tertinggi hingga Desember 2017 HET tertinggi Rp 22.000/liter sudah termasuk biaya packing dan ongkos kirim untuk pulau Jawa, di mungkinkan ada kenaikan harga lagi baru di awal Januari 2018 karena sudah level probiotik PTPG2 Super Nutrisi dengan HET tertinggi kemungkinan Rp 25.000/liter sudah termasuk biaya packing dan ongkos kirim. Peraturan ini di pastikan di ikuti oleh teman teman semua atau ijin komersil di cabut.
FUNGSI KEGUNAAN PROBIOTIK PTPG2 SUPER NUTRISI
1. FCR asupan pakan lebih sedikit, tapi produksi daging dan telur malah lebih banyak, untuk bebek, ayam ,kambing dan sapi....
2.TDN total digestible nutrient, lebih tinggi/sempurna sehingga yang biasanya nutrisi pakan yang ikut terbuang masih 30%, setelah pakai probiotik nilai tercerna meningkat nutrisi dalam kotoran yang ikut ke buang tinggal di bawah 5%
3. Proses metabolisme dalam tubuh semakin sempurna, sehingga imunitas daya tahan tubuh lebih tinggikarenanya jadi jarang sakit
4. Pada saat proses pembuatan di hasilkan Enzim, Hormon, asam amino, antibiotika alami dan Bacteriosis yang memicu produktivitas
5. Kanibalisme, penyakit cacing, snot, coriza, berak darah sudah sangat jarang mendatangi peternakan yang pakai probiotik, seandainyapun masih jebol manajemen biosekuritinya maka untuk proses penyembuhan akan lebih mudah dan cepat karena sudah terbiasa dengan aplikasi probiotik.
6. Anti Stress, saat produksi telur turun karena pakan terkontaminasi jamur, atau kebisingan yg tajam, dengan berlahan produksi telur akan meningkat lagi
7. Pengusir bau amoniak kotoran, sehingga teman2 yg datang kerumah pada heran, kenapa bisa tidak bau, padahal rumah saya di kelilingi andang ayam
8. Pengusir lalat, gimana lalat mau hidup kalau kotorannya saja kering, saya buang kotoran sebulan sekali, meski numpuk di kandang...tapi tidak bau...dan banyak lagi
9. Peningkatan level antibody imunitas tubuh hingga ternak tidak mudah sakit
Tentang materi budidaya broiler, joper, pejantan system Treatment 3 Organik kemungkinan akan di bahas pada pelatihan gratis setiap bulan Mei minggu 1 atau ke 2 dan sepertinya materi hanya satu itu saja sebab pasti nanti pembahasan akan sangat meluas.
Benarkah semua manfaat tersebut sudah di buktikan peternak di lapangan ? tentu saja sudah dan banyak testimony jika memang kudu di laporkan. Lihat saja foto testimony di atas atau kalau ingin lebih lengkap buka artikel di blog bumi ternak.
\m/
kipdefayer
Gusti mboten sare
grup FB : Budidaya broiler system probiotik PTPG2
Bumi Ternak Klaten
HP & WA 085229779252
Antibiotika growth promoter ( AGP ) termasuk dalam golongan Feed Aditif pemacu pertumbuhan dengan preparat antibiotic beraneka ragam jenisnya. Imbuhan pakan di tambahkan dalam formula pakan tetapi bukan merupakan sumber gizi atau nutrisi, hanya memaksimalkan daya guna fungsi guna pakan yang sudah ada, biasanya imbuhan pakan masuk di bawah <5%/ton pakan.
Pemakaian preparat Antibiotika growth promoter wajib di bedakan dengan antibiotika untuk tujuan pengobatan. Biasanya AGP di pakai dalam jumlah kecil (satuan ppm ) dalam waktu pakai yang lama sedang antibiotika dengan tujuan pengobatan perlu antibiotika dalam dosis tinggi tapi dalam waktu pakai yang singkat. Jenis antibiotika untuk pengobatan juga di usahakan untuk di bedakan dengan antibiotika yang bertujuan untuk AGP, dengan maksud untuk mencegah Resistensi.
Tapi yang jelas antibiotika sebagai AGP maupun antibiotika sebagai pencegahan penyakit seperti sekarang ini ( yang benar antibiotika hanya untuk pengobatan ) sama sama meninggalkan residu yang mengendap dalam jaringan sel dan pasti akan merangsang sel sel bibit kanker ( carsinogenic ) yang tadinya ‘ tidur ‘ akan bangun menginvasi kesehatan internal manusia, penampung residu akhir.
Tujuan awal pemakaian AGP adalah untuk memacu pertumbuhan, meningkatkan efisiensi pakan dan sekaligus untuk meningkatkan daya hidup hubungannya dengan imunitas ternak. Dengan mekanisme kerja menekan populasi mikroba pathogen dalam organ pencernakan sehingga kesehatan meningkat dan proses absorsi nutrisi dalam organ pencernakan tidak terganggu.
Seperti yang sudah di pahami ketidakseimbangan mikroba dalam organ pencernakan akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan optimasi penyerapan nutrisi. Ternak menjadi sakit jika mikroba negative lebih dominan di banding mikroba positif. Ini berarti ke2 jenis mikroba sudah ada dalam organ pencernakan ternak, fungsi AGP menekan populasi bahkan membunuh mikroba pencoleng semacam E Coli, Salmonella, Clostridium, Staphylococcus dll. Anti bakteri bias merupakan bahan kimia yang disitensis seperti decoquinate, sulfa, trinitro dll Antibiotika yang di peroleh dengan jalan fermentasi seperti bacitracin, tetrasiklin, tilosin eritromisina dll.
Dengan adanya wacana global untuk mengurangi dampak residu antibiotika dalam bahan makanan manusia maka pengurangan jenis antibiotika atau pelarangan antibiotika untuk tujuan pemacu pertumbuhan mulai di dengungkan di dunia kesehatan manusia dan antibiotika akan di kembalikan ke tujuan semula ke fungsi awal yaitu hanya untuk pengobatan bukan untuk pencegahan penyakit.
Jika anda tergelitik bertanya, mengapa pabrikan besar intimitra, yang pasti terdiri dari ahli dan pakar dengan gelar berderet, bahkan lulusan luar negeri sekalipun, tidak melakukan koreksi dengan manajemen program kesehatan yang di inplemetasikan ke peternak berbasisc antibiotika untuk pencegahan penyakit ? apa mereka tidak paham dengan resiko kesehatan yang di tanggung oleh konsumen akhir.
Sudah pasti mereka paham, Cuma harap di pahami, mereka pekerja lo, karyawan yang akan selalu tunduk pada pemilik modal sebagai boss mereka, yang hitungannya hanya jualan, untung apa rugi, cirikhas kapitalis asal pendapatan plus plus dan tidak menabrak undang undang yang berlaku, mau ada resiko sebesar apapun untuk kesehatan konsumen , itu urusan ke 700 asal dampak masih bias di handle dan ada payung hukumnya.
Tanpa di sadari manajemen program kesehatan berbasic antibiotika pencegahan penyakit, bukan antibiotika untuk pengobatan, telah melahirkan peternak peternak militant yang jika tidak dengan antibiotika dalam budidaya ternaknya akan menolak dengan keras dan kadang malah membully peternak lain yang mulai muncul kesadaran untuk beternak dengan pertimbangan kesehatan manusia sebagai konsumen akhir penampung semua residu antibiotika.
Peternak militant seperti ini, karena sudah merasa senior puluhan tahun menerapkan manajemen antibiotika dan populasi sudah ratusan ribu, seakan memandang rendah peternak pemula yang baru akan beternak dengan pertimbangan kesehatan. Kasus di grup grup medsos, peternak pemula ini di tuduh pembuat gaduh dan keluar dari pakem manajemen beternak mereka dan selalu di anggap pasti salah dan di bilang sok keminter, tanpa terlebih dahulu di lakukan interviu lebih mendalam…
pokokmen kudu salah….tapi itu wajar dan normal, tidak salah, sebagai kebijakan admin grup medsos.
Sesuatu yang baru, apalagi mendobrak main set pakem yang sudah umum/public pahami, berat dan pasti terjadi kesalahpahaman dan pasti alurnya memang harus seperti itu. Cuma pemahaman untuk membuktikan kebenaran suatu teori ilmu, pandangan ilmu baru, langkah pertama pengujian dalam ranah teori lalu ke praktek pengujian lapangan yang kadang mensyaratkan kudu multi lokasi. Derajat kebenaran ilmu lapangan sedikit setingkat lebih unggul di banding kebenaran teori.
Kembali ke AGP, pertama kali di perkenalkan sejak tahun 1953, terjadi booming AGP dan menyebar ke seluruh penjuru dunia, setiap pelaku industry pakan dan obat mempergunakannya, karena bukti di lapangan memang membuktikan AGP meningkatkan performan ternak, tingkat pertumbuhan mencapai 4 – 8% dan utilisasi pakan mencapai 2 – 5% di samping daya hidup ternak meningkat dengan kasus cekaman penyakit yang semakin menurun.
Namun setelah banyaknya laporan dan penelitian bahwa antibiotika menimbulkan sifat resisten yang mengakibatkan penyakit yang di derita manusia yang biasanya di beri antibiotika A sembuh, tapi sekarang tidak karena resistensia antibiotika secara tidak langsung terjadi dengan menumpuknya residu antibiotika yang di berikan ke ternak mengendap dalam jaringan metabolism manusia karena mengasup/memakan produk ternak dengan cemaran antibiotika tinggi dan ternyata ini bereaksi resistensi menimbulkan sifat kebal pada antibiotika sejenis yang peruntukan untuk pengobatan manusia.
Maka sejak saat itu, ramai ramai banyak Negara mulai mengurangi bahkan ada yang melarang antibiotika peruntukan untuk ternak. Korea Selatan melarang AGP sejak 2011, Taiwan melarang bacitracin, chlortetracycline, lincomycin, neumocin, oxytetracyline, penicillin, spectinomycin, virginiamycin. Sedang Filipina melarang nitrofurans, chloramphenicol, olaquindoxs, furazolidone, Amerika sejak 2014 -2015 insidental pelaku bisnis tertentu. Indonesia dan Vietnam baru akan efektif pelarangan AGP per Januari 2018. Turki melarang sejak 2001 sedang Negara Negara Eropa pelarangan AGP sejak 2006.
Seperti kasus penggunaan Clorin pada budidaya ternak sebagai pembunuh bacter pada air minum juga sudah secara luas di larang di banyak Negara karena bersifat radikal bebas yang bereffek negative untuk kesehatan secara umum. Jujur…masih banyak yang pakai kan ? hayo ngaku…..
Lantas apa yang semestinya kudu kita lakukan, jangan hanya menakut nakuti tanpa memberikan solusi, kritik sebagian responsive. Ada setidaknya 5 alternative pengganti AGP, tapi nanti kita bahas salah satunya saja yaitu Probiotik.
Tambahan sedikit meluruskan, penyebutan probiotik ini sebenarnya salah kaprah, hanya saja karena kemunculan pertama kali sudah familiar dengan probiotik hingga keterusan sampai saat ini. Bedakan ya istilah :
Prebiotik :
merupakan media hidup sekaligus pensuplai cadangan makan energi bagi bakter, maka kebanyakan prebiotik berupa sumber karbohidrat tapi mensyaratkan jenis karbohidrat yang tidak tereduksi di organ pencernakan ini hubungannya dengan microflora yang memacu tumbuh kembang bacter, terutama yang menghasilkan asam lactat
Probiotik :
merupakan kumpulan dari satu jenis bacter atau banyak bacter yang merupakan tambahan bacter hidup untuk memacu produktivitas ternak, ini hubungannya denga keseimbangan microflora dalam organ pencernakan, contoh produk EM4.
Synbiotik :
merupakan perpaduan satu serasi antara Probiotik ( microorganisme hidup ) dengan Prebiotik ( subtrat media hidup kumpulan bacter hidup sekaligus sebagai cadangan makanan dan energi untuk Probiotik )
contoh Snybiotik cair adalah Probiotik Top Plus Generasi 2 atau PTPG2, Avian Pro, Alip, Pro Bioter
tapi y owes ben mau gimana lagi ? yang penting peternak paham fungsinya saja sudah cukup.
Cara kerja AGP adalah menekan infeksi pada saluran pencernakan, mengurangi produksi racun/toksis, mengurangi produksi ammonia, mengurangi stress kekebalan tubuh, menjaga ekosistem microflora dalam organ pencernakan dalam imbangan serasi harmoni 85% : 15%, di ingat ya koloni bacter yang menyebabkan sakit sudah berdomisili dalam organ pencernakan. Jika sudah ada mengapa tidak selalu dalam kondisi sakit ? itulah fungsi kerja dari mekanisme imbangan serasi microflora dalam organ pencernakan, jika tidak ada yang mengatur hal ini di pastikan ternak akan sakit terus menerus dalam waktu yang lama.
Kenapa seakan focus dari ini semua adalah pembahasan organ pencernakan ? sebab organ pencernakan merupakan organ vital yang wajib selalu dalam kondisi prima. Proses penyerapan absorsi nutrisi pakan terjadi di organ pencernakan, bahkan hamper 70% sel sel system imun/imunitas kekebalan dari serangan penyakit terdapat di organ pencernakan.
Jika organ pencernakan dalam kondisi kurang baik, mau di beri asupan pakan berkualitas super macam apapun akan percuma mubazir dan memberati cost jika organ pencernakan dalam kondisi sakit sehingga proses absorsi nutrisi menjadi tidak efisien dengan makin banyak nutrisi, sebelum terserap sempurna terbuang bersama kotoran, padahal biaya pakan mencakup 70-75% dari totally cost.
Maka dari sekian problem yang perlu di atasi yang menerpa peternakan kita, harus di ketemukan jalan keluar terbaik dan kalau bias tidak semakin membebani biaya cost dalam usaha ternak kita. Salah satu solusi adalah aplikasi probiotik, yang sudah coba kita tawarkan di perkenalkan pada peternak sejak 2012.
Benar…sejak tahun 2012, sebelum tahun ini basic pengobatan dan pendongkrak produktivitas yang kita jalankan adalah dengan Fitogenik. Ekstrasi berbasis herbal, karena hasil memuaskan lalu di kembangkan dengan pertimbangan kepraktisan menjadi Probiotik, ini semua pengalaman lapangan kejenuhan kita aplikasi antibiotika pada ternak, memang menunjukan kesembuhan dari penyakit, tapi lama kelamaan dosis yang di gunakan semakin bertambah karena factor resisten di samping harga juga mahal.
Setelah sekian tahun dan juga karena issue pelarangan AGP sekarang pelaku pabrikan sudah mulai berlomba membuat produk semacam probiotik, tapi kebanyakan dalam bentuk kering, jarang yang memproduksi dalam bentuk cairan. Dengan basic jenis bacter yang beraneka ragam menurut penelitian internal masing masing pabrikan.
Tapi saya dan teman teman yang bernaung di Bumi Ternak Klaten, sebagian besar membuat probiotik dalam bentuk cairan. Keilmuan untuk probiotik kering sebenarnya ilmunya sudah terpetakan dan sudah sempat di produksi, ingat Synbiotik probiotik kering produk Bumi Ternak Klaten ? tapi sekarang vakum belum di produksi lagi dengan pertimbangan tidak praktis dan menambah kegiatan yang memfosir ABK kandang saat pengoplosan dengan pakan sebelum di berikan ke ternak. Nek saya alas an utama karena tingkat efektivitas probiotik cair lebih unggul di banding probiotik kering. Ora percoyo buktikan sendiri.
Probiotik berbasic herbal dan mikroorganisme yang memberikan effek positif, dengan sekian ragam bahan pengisi, sebagian fungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan jangan di lupakan Dengan penambahan bahan pengisi sumber enzim, hormon, asam amino, bacteriosis, antibiotika alami dan ekstrasi oleh bacter pada proses fermentasi menyebabkan senyawa senyawa tertentu pada bahan pengisi berubah menjadi dalam kondisi terbuka, tidak berikatan lagi, salah satu fungsi senyawa tersebut adalah antivirus seperti acentogenis, xanthone dll
Yang tidak boleh di lupakan dari bahan pengisi herbala adalah NGP Natural Growth Promotor yang lebih terkenal dengan sebutan PFA Phytogenic Feed Additive. Dalam penyebutan teori PFA yang lebih sering di sebut secara specifik.
PFA yang umum di campurkan dalam pakan dengan bahan yang sudah berbentuk tepung, dengan dosis dan takaran tertentu. Nanti ada metode tersendiri untuk membuat PFA dalam wujut kering tapi karena kepentingan kepraktisan maka dalam bentuk cait lebih mudah untuk di akomodir oleh teman teman semua, dengan sistem fermentasi cair sedang bentuk kering dengan sistem fermentasi padat.
Gabungan dari stater bacter Selulotic, Lipolitic, Proteolitic, Amilolitic, Yeast , Kapang dan Herbal yang bersifat Growth Promotor Tumbuh pemacu pertumbuhan yang terkenal dengan istilah PFA Phytogenic Feed Additive Herbal dan mencegah tumbuh kembang salmonella pullorum dan Eimeria sp
Fungsi dan manfaat probiotik bukan lagi merupakan wacana semata, tapi sudah merupakan ilmu praktek lapangan yang sudah di buktikan oleh banyak peternak. Dan kebanyakan peternak mau memakai probiotik karena sudah mentok ketemu jalan buntu dan mutung dengan hasil kerja antibiotika yang kian hari kian mahal saja harganya.
Logikanya peternakan berbasic probiotik seharusnya lebih efisien dengan catatan harga probiotik wajar dan tidak terlalu mahal. Harga probiotik Rp 25.000 – mentog Rp 35.000/liter adalah harga wajar di lihat dari bahan dan prosedur membuatnya. Tinggal peternaknya kudu jeli melihat harga dan testimony hasil di lapangan, semakin murah tapi tidak murahan harga probiotik maka tingkat efisien semakin tinggi dan seharusnya karena biaya peternakan organic berbasic probiotik rendah, sangat aneh jika produk akhir ternaknya malah di jual mahal, melebihi harga produk ternak system konvesional, lawong biaya produksi menurun kok malah di jual mahal produk akhirnya, waras…..? kalau sakit periksa dulu….
Semua produk probiotik komersil yang bersumber dari Bumi Ternak Klaten sudah ada harga HET tertinggi harga eceran tertinggi hingga Desember 2017 HET tertinggi Rp 22.000/liter sudah termasuk biaya packing dan ongkos kirim untuk pulau Jawa, di mungkinkan ada kenaikan harga lagi baru di awal Januari 2018 karena sudah level probiotik PTPG2 Super Nutrisi dengan HET tertinggi kemungkinan Rp 25.000/liter sudah termasuk biaya packing dan ongkos kirim. Peraturan ini di pastikan di ikuti oleh teman teman semua atau ijin komersil di cabut.
FUNGSI KEGUNAAN PROBIOTIK PTPG2 SUPER NUTRISI
1. FCR asupan pakan lebih sedikit, tapi produksi daging dan telur malah lebih banyak, untuk bebek, ayam ,kambing dan sapi....
2.TDN total digestible nutrient, lebih tinggi/sempurna sehingga yang biasanya nutrisi pakan yang ikut terbuang masih 30%, setelah pakai probiotik nilai tercerna meningkat nutrisi dalam kotoran yang ikut ke buang tinggal di bawah 5%
3. Proses metabolisme dalam tubuh semakin sempurna, sehingga imunitas daya tahan tubuh lebih tinggikarenanya jadi jarang sakit
4. Pada saat proses pembuatan di hasilkan Enzim, Hormon, asam amino, antibiotika alami dan Bacteriosis yang memicu produktivitas
5. Kanibalisme, penyakit cacing, snot, coriza, berak darah sudah sangat jarang mendatangi peternakan yang pakai probiotik, seandainyapun masih jebol manajemen biosekuritinya maka untuk proses penyembuhan akan lebih mudah dan cepat karena sudah terbiasa dengan aplikasi probiotik.
6. Anti Stress, saat produksi telur turun karena pakan terkontaminasi jamur, atau kebisingan yg tajam, dengan berlahan produksi telur akan meningkat lagi
7. Pengusir bau amoniak kotoran, sehingga teman2 yg datang kerumah pada heran, kenapa bisa tidak bau, padahal rumah saya di kelilingi andang ayam
8. Pengusir lalat, gimana lalat mau hidup kalau kotorannya saja kering, saya buang kotoran sebulan sekali, meski numpuk di kandang...tapi tidak bau...dan banyak lagi
9. Peningkatan level antibody imunitas tubuh hingga ternak tidak mudah sakit
Tentang materi budidaya broiler, joper, pejantan system Treatment 3 Organik kemungkinan akan di bahas pada pelatihan gratis setiap bulan Mei minggu 1 atau ke 2 dan sepertinya materi hanya satu itu saja sebab pasti nanti pembahasan akan sangat meluas.
Benarkah semua manfaat tersebut sudah di buktikan peternak di lapangan ? tentu saja sudah dan banyak testimony jika memang kudu di laporkan. Lihat saja foto testimony di atas atau kalau ingin lebih lengkap buka artikel di blog bumi ternak.
\m/
kipdefayer
Gusti mboten sare
grup FB : Budidaya broiler system probiotik PTPG2
Bumi Ternak Klaten
HP & WA 085229779252