**saat ini genetik improvement broiler, kita sudah generasi
ke 3 dimana =
1st gen tahun 2000-2010 adalah pengenalan prestarter feed
& efisiensi ADG
2nd gen tahun 2010-2014 adalah FCR yg efektif
3nd gen 2014 up adalah lebih baik lagi ADG & FCR nya.
Pada konfrensi di Roma seharusnya broiler generasi 3 ini
pada 1st week =
1. mampu mencapai Bw 200gr-240gr (rekor 267gr in New
Zealand)
2. FCR dibawah 0.72%
3. mortality dibawah 0.9%
**maintenance dari genetik improvement broiler di lapangan
yang harus d perhatikan sbb =
1. Feeder (berhubungan dengan movement ayam)
perlu di ketahui bahwa pada ayam kampung proporsi otot dada
terhadap karkas nya hanya 11.8%-12.6% sedangkan pada ayam broiler tahun 2012
sudah mencapi 20.8% & pada tahun 2019 sekarang ini meningkat lagi menjadi
22.2% akibatnya adalah titik tumpu broiler sekarang bergeser di 1/3 ujung jari,
oleh karena itu jika tempat pakan terlalu tinggi akan tidak masuk namun jika
terlalu rendah akan njengking & akhirnya duduk
yang harus di perhatikan pada pemberian pakan adalah =
1. jumlah feeder
2. distribusi feeder
3. ketinggian feeder
4. ketersediaan feed
selain itu juga perlu di pahami bahwa prestarter feed sangat
hight nutrisi sehingga sangat sensitif dengan FI, akan rentan keseragaman jelek
jika ada yg tertinggal (seharusnya selisih keseragaman 1st w dikurangi DOC/saat
turun box tidak boleh lebih dari 4%)
2. Air, sumber oksigen tidak hanya didapat dari udara saja
namun juga bisa dari air & bahan nutrisi lain di dinding usus ayam, oleh
karena itu sangat penting untuk menjaga kualitas & sanitasi air (pH,
kontaminasi dll) karena genetic improvement Broiler saat ini membutuhkan
ketersediaan Oksigen yang tinggi
3. Foot pad (Litter quality)
**kebutuhan Oksigen, Heat stress problem & ventilasi
problem
akibat dari metabolisme tinggi menyebabkan kebutuhan Oksigen
juga tinggi, diperlukan ventilasi yang lebih maksimal
standart Ventilasi broiler, sbb =
RH < 70% butuh minim 4CFM/Kg BB
RH > 70% butuh minim 6CFM/Kg BB
sebaran rata belum tentu kondisi ayam bagus, bisa saja ayam
kekurangan Oksigen, Ciri khas yg dapat di amati dari ayam jika kekurangan
Oksigen, sbb =
1. tingkah laku : kurang aktif
2. Observasi : sekitar mata agak biru, tembolok kosong,
dehidrasi ringan
3. Data peternak : FCR normal tapi FI & ADG kecil,
jumlah ayam mati > ayam afkir
dalam kondisi kekurangan Oksigen suhu tubuh ayam yg
seharusnya turun bisa jadi normal karena mengambil panas dari
lingkungan/pemanas
perlu diketahui pengaruh RH terhadap suhu tubuh ayam, sbb =
- RH < 70% = 39.5 - 40.6°C
- RH > 70% = 40.6 - 41°C
thermoregulator/pengatur suhu ayam ada pada Otak, namun
pelaku nya adalah Paru2,
ayam tidak punya Alveoli, bagian terkecilnya adalah
Parabronchus dimana di Parabronchus terdapat proses pertukaran Oksigen &
Karbondioksida juga ada proses evaporasi, pada ayam yg mengalami heat stress
akibat RH tinggi (misal RH 90 = 1 L udara terdapat 90% air) maka akan
menyebabkan proses evaporasi terhambat akibatnya suhu tubuh akan meningkat,
biasanya ayam banyak mati pada pukul 03:00 sampai 06:00 atau 17:00 sampai 20:00
problem heat stress dilapangan biasanya dipicu oleh adanya
masalah pada ventilasi dimana pada saat malam hari kipas di kecilkan & suhu
pemanas ditambah karena khawatir takut kedinginan, padahal suhu tubuh ayam akan
naik lebih dari 41°C akibat metabolisme nya yg tinggi, water intake akan tinggi
sehingga mengakibatkan White droping yang ciri khasnya adalah bulu ayam 2nd w
sudah kotor & lengket
juga problem dilapangan pada umur 14-20day FI & ADG
bermasalah akibat kurang berani main ventilasi karena ayam sejatinya butuh
sirkulasi & Oksigen yang tinggi
begitu juga dengan problem outbreak ND salah 1 nya akibat
dari seeding virus karena kurang nya sirkulasi & kepadatan populasi, solusi
nya adalah ventilasi bukan vaccine ulang karena vaccine ulang justru akan
merontokan perform
ciri ayam kepanasan (Heat stress), sbb =
- ayam kurang aktiv, seharusnya ayam under 1st w jika kita
masuk kandang minim 30% populasi akan aktiv
- tidur sayap dilebarkan / dibenamkan ke litter / tidur
ditepi
- beberapa ekor ayam panting (seharusnya tidak boleh ada)
- tembolok kosong / dominan terisi air
- kotoran lengket di kloaka
- FCR pasti besar (FI akan turun namun ADG lebih turun lagi)
- data peternak, afkir akan lebih tinggi dibanding mortality
**potensi Genetik Ayam sangat ditentukan oleh 4 faktor
berikut =
1. MILEU/lingkungan : a. FISIK (RH, intensitas cahaya &
debu dll), b. KIMIA (kadar Oksigen, metan H2S, pestisida, Ammonia dll) & c.
BIOLOGIS (Virus, bakteri dll)
2. Nutrient intake (feed quality, feeding program &
total nutrisi)
3. stress factor
4. penyakit
oleh pak Toni di jelaskan bahwa pada pertemuan dokter hewan
sedunia di Edinburgh, Skotlandia tahun 2017 "Pada broiler MILEU berperan
70% dalam menampilkan perform broiler sedang Genetik hanya sekitar 30%, namun
jika bicara mengenai Cost untuk pakan menempati proporsi 70%"
** pengaruh ukuran DOC terhadap perform broiler
perlu di ketahui bahwa Growth type ada 2 =
1. Hyperplacia
2. Hypertropy
Hypertropi bersifat Genetis/Ereditas sehingga tidak akan
bisa di apa2kan, namun untuk Hyperplacia sangat tergantung oleh management
pemeliharaan oleh karena itu pentingnya 1st periode pemeliharaan dimana akan
menentukan 70% dari proses Hyperplacia
rumus nilai Relative Growth (RG)
((Bw 1st w - Bw DOC) / Bw DOC) x 100%
dimana nilai nya harus lebih dari 350%
pada penelitian ditemukan hasil bahwa berat DOC akan
mempengaruhi nilai RG (hampir 50%), makin besar DOC malah RG akan makin turun
& makin besar RG pada 1st w akan semakin berat bobot saat panen
**problem Early fasting effect / tidak segera makan karena
berbagai faktor salah 1 nya pakan lom siap, brooding lom siap dll akan
menyebabkan perbedaan berat bursal hingga 0.5gr lebih kecil dibanding kan
dengan yang segera makan karena ukuran thimus & bursa sangat di tentukan
awal 1st w
**patokan kondisi nyaman ayam =
1. Temp tubuh - Temp lingkungan > 8°C
2. RH < 70%
3. indeks Heat Stress, dengan rumus
(Temp Lingkungan °F + RH) harus < 160
**disbacteriosis
usus tipis, berair & juga adanya pantat kotor adalah
ciri disbacteriosis / ketidakseimbangan mikroflora usus
mikrobia di usus ada 2
- Probion = sekumpulan mikroba yg aman
- Patobion = mikroba patogen yg dihambat oleh Probion
sebelumnya perlu pemahaman dahulu bahwa ayam adalah hewan
coprofagus dimana dia memakan kotorannya sendiri & diketahui jika jumlah
mikrobia ayam 100 kali lebih banyak dibandingkan jumlah sel tubuhnya dengan
jumlah lebih dari 600 species dimana lebih dari 50% tidak bisa dibiakan invitro
(tidak sensitif antibiotik) & tubuh ayam sudah beradaptasi
logika, kenapa pada ayam kampung tidak pernah terdengar ada
omphalitis, itu karena ayam kampung punya kekebalan pada lingkungan tempat
tinggal nya, sedang pada ayam broiler tidak punya kekebalan karena lingkungan
nya berbeda2 apa lagi dengan source yg berbagai macam ditempatkan pada 1 mesin
Hatcher & didistribusikan ke kandang yang berbeda kondisi
solusi untuk problem disbakteriosis =
- Antibiotik
- Sanitasi air
- threatment sekam
problem dilapangan, pada ayam pantat kotor akan susah
membedakan antara disbakteriosis atau akibat dari penurunan fungsi hati/GIT,
namun pada kasus sembelit (kotoran menumpuk di kolon) adalah akibat dari
peristaltik yang hilang yg disebabkan oleh disbakteriosis dimana muscularis
eksterna bermasalah
perlu di ketahui tentang intestinal histomorphology, sbb =
- muscularis eksterna adalah yang menentukan gerak
peristaltik (perkembangannya ditentukan oleh 1w awal)
- muscularis mucosa adalah yang menentukan gerak mikrofili
(perkembangannya ditentukan 3hr pertama)
**NE (Necrotic Enteritis)
sebelumnya kita perlu memahami konsep pada pada gambar A,
dengan penjelasan sebagai berikut :
- pH : Crop 5-6, Ventri & proventriculus 3-5, intestinal
5-6, kolon 8.5-9
- Oksigen : tingkat Oksigen tinggi pada crop namun terus
menurun sampai ke kolon
- kandungan nutrisi : sama seperti tingkat Oksigen
- Serat kasar/ bahan tidak tercerna : rasio dari Crop ke
Colon akan semakin bertambah akibat dari penurunan kandungan nutrisi (bukan
jumlah, namun ratio terhadap kandungan nutrisi)
sehingga didapatkan kesimpulan bahwa semakin kebelakang
kondisi pH makin basa, tingkat Oksigen makin sedikit & miskin nutrisi oleh
karena itu pertumbuhan Patobion dapat ditekan Probion
*macam penyebab NE (Necrotic Enteritis) =
A. air yang terlalu alkalis/sadah ataupun yang terlalu Asam
= kadar Oksigen nya akan rendah sehingga akan menyebabkan terjadi nya NE
(Clostridium perfringens bersifat Anaerob)
B. akibat dari heat stress water intake tinggi mengakibatkan
:
- terjadi pengenceran enzim pencernaan di usus 12 jari
sehingga terjadi perlambatan pengenceran enzimatik
- dinding usus tegang = peristaltik cepat
akibatnya pakan tidak tercerna sempurna & pada kolon
akan masih banyak kotoran dengan kandung gizi tinggi (Patobion/Clostridium
perfringens ketiban rezeki & akan overpopulasi, balik menyerang Probion)
ciri dari NE akibat Heat stress adalah
- tingkat keparahannya : parah pada usus bagian belakang
& semakin ringan pada usus bagian depan
- organ hati akan bermasalah
- kotoran pecah, dominan air & pakan yang tidak
tercerna, kadang disertai papaya drop juga bulu sekitar kloaka kotor
untuk pemberian Antibiotik tidak mempan malah akan
memperberat kerja hati sehingga mengakibatkan kematian tinggi
C. perubahan jagung menjadi gandum dimana Gandum adalah
fiber yang jika kena air akan mengembang, seharusnya komposisi nya tidak lebih
dari 3.8% di pakan karena akan menyebabkan kontak antara enzim & substrat
terhambat sehingga akan menggertak peristaltik usus karena usus penuh
mengembang (sama kaya diet vegeta/bukan promosi ya)
ciri nya sebagai berikut =
- gambaran kerusakan usus sama seperti akibat heat stress
- hati bagus tidak seperti heat stress
- kotoran mengembang, ada gas & papaya drop
- pantat tidak kotor karena bentuk pasta
D. koksidiosis
jika ada koksi maka akan terjadi sekresi lendir berlebihan
(induksi dari sel goblet) & Clostridium perfringen termasuk mukolitik
bactery dimana bisa menggunakan lendir sebagai makanan
dengan ciri sebagai berikut =
- kotoran berdarah & berlendir
- kloaka kotor nampak jelas
perlunya penggunaan Antibiotik untuk obati NE nya dulu baru
Koksi kemudian
E. Hypoxia (ventilasi)
dalam kondisi kaya Oksigen Clostridium akan berbentuk spora
namun saat kondisi rendah Oksigen Clostridium akan berbentuk vegetatif dimana
Clostridium akan menghasilkan toksin
dengan ciri sebagai berikut =
- usus merah & berdarah (duodenum hingga Colon)
saran = jangan berikan Antibiotik karena pembuluh darah
pecah, malah akan jadi meracuni
**jika ingin tahu lebih lanjut & jelasnya bisa d baca
Journal =
"Microbiota of the chicken gastrointestinal tract:
influence on healt, productivity and disease"
Stanley D, et al. Appl Microbiol Biotechnol. 2014.