PROSEDUR
YANG BENAR PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN
PENANGANAN HEWAN SEBELUM DISEMBELIH
Kondisi fisik dan emosional ternak sesaat sebelum penyembelihan dan juga proses penyembelihan mempunyai pengaruh terhadap kualitas daging. Terutama ternak yang banyak istirahat dan tenang waktu penyembelihandi harapkan akan mengasilkan daging yang bermutu tinggidi banding ternak yang kehabisan tenaga atau stress. Penyebab stress antara lain kurang pakan lelah, pindah tempat, situasi ramai. Usahakan exsanguinasi berjalan lancer, sehingga darah bisa keluar dalam jumlah yan banyak, tidak ada yang tersisa. Darah yang tertinggal merupakan media paling pas untuk tumbuh kembanganya bakteri pathogen.
Hewan ternak yang di pindahkan dari tempat asal ke tempat baru akan menjadi ketakutan, terkejut, menggigil, kepanasan atau menjadi liar. Berat ringan stress tiap hewan berbeda terggantung dengan , jenis hewan, berat, umur, jenis kelamin, serta daya tahan tubuh terhadap stress.
Metabolisme internal hewan di atur oleh kelenjar indokrin, berpengaruh terhadap kualitas daging. Hal ini meliputi pengangkutan hewan ke pasar, perlakuaan selama di pasar, tidak di istirahatkan, perlakuan kasar sebelum di sembelih dalam waktu lama.
Faktor factor tersebut akan merangsang glandulla pituaria mengeluarkan hormone ACTH yang menstimulasi kelenjar adrenalin . Kenaikan adrenalin akan membentuk glikogen dari karbohidrat mati, mensistesa protein, mengakibatkan pengurangan cadangan glikogen dalam jaringan otot sehingga menstimulasi nervus simpatis mempercepat aliran darah ke otot.
Setelah di sembelih pasokan oksigen ke otot terhenti, karena jantung dan aliran darah berhenti memompa. Akibatnya glikogen otot stabil dan hasil sisa metabolism tidak dapat di keluarkan dari jaringan otot.
Terkumpulnya asam laktat hasil metabolism pada awal kematian dapat merusak kualitas daging. Kondisi asam dalam daging sebelum hilangnya panas panas badan normal dan panas metabolism akan merubah sifat protein dalam daging. Ini terggantung tingginya suhu dan rendahnya pH, ini mengakibatkan hilangnya daya larut protein, kapasitas kandungan air, intensitas pigmen daging, hal ini jangan sampai terjadi
Daging yang pH turun dengan cepat akan kelihatan pucat tidak merah, kadar air rendah, permukaan daging etak retak dan Nampak berlendir, cairan merembes pada permukaan daging/PSE
Rigormortis atau kekakuan otot terjadi karena crossbridge pertautan permanen dalam otot antara filament aktin dan myosin. Pertautan ini ikatan kimia membentuk aktomiosis selama kontraksi otot sewaktu hewan masih hidup
Perbedaan rigormortis kekakuan otot hewan hidup dan mati adalah relaksisasi otot, pada hewan mati tidak ada lagi tenaga untuk memutus ikatan aktimiosis. Tenaga ATP adenosi tri phospat dalam bentuk Mg++ di perlukan agar otot dapat relaksasi, karena ATP tidak terdapat dalam jaringan otot, maka terbentuk crossbridge permanen. Dalam keadaan kekurangan ATP daging tetap keras dalam jangka waktu tertentu terggantung jenis hewan, sapi kerbau kuda 8-10 jam, babi kambing domba 2-5 jam, unggas 0,5 jam.
Setelah kandungan glikogen habis,kandungan phospat creatin di gunakan untuk refosforilasi ADP menjadi ATP. Karena kandungan phospat creatin habis, refosfori ATP tidak cukupuntuk membuat otot tetap kendur. Maka terbentuklah bridge aktomasi dan otot lambat laut menjadi kurang elastic dan daging menjadi keras kenyal.
Inti dari uraian di atas adalah :
1. Sebelum di sembelih hewan qurban harus di perlakukan dengan lembut dan di beri minuman dan sedikit pakan saja sesaat sebelum di sembelih.
2. Hewan tidak boleh stress dan menjadi liar dan tidak boleh di takut takuti dengan senjata tajam, hewan tidak boleh melihat keberadaan senjata tajam harus di sembunyikan.
3. Exsanguinasi prose pengeluaran darah harus di usahakan sebanyak banyaknya, pada sapid an kambing proses exsanguinasi pemotongan pembuluh darah dekat kepala vena jugularis
4. Proses pemotongan sesuaikan kaidah syariat.
grup fc : ayam kresing super 2
blog : bumiternak-betha.blogspot.com
085229779252
PENANGANAN HEWAN SEBELUM DISEMBELIH
Kondisi fisik dan emosional ternak sesaat sebelum penyembelihan dan juga proses penyembelihan mempunyai pengaruh terhadap kualitas daging. Terutama ternak yang banyak istirahat dan tenang waktu penyembelihandi harapkan akan mengasilkan daging yang bermutu tinggidi banding ternak yang kehabisan tenaga atau stress. Penyebab stress antara lain kurang pakan lelah, pindah tempat, situasi ramai. Usahakan exsanguinasi berjalan lancer, sehingga darah bisa keluar dalam jumlah yan banyak, tidak ada yang tersisa. Darah yang tertinggal merupakan media paling pas untuk tumbuh kembanganya bakteri pathogen.
Hewan ternak yang di pindahkan dari tempat asal ke tempat baru akan menjadi ketakutan, terkejut, menggigil, kepanasan atau menjadi liar. Berat ringan stress tiap hewan berbeda terggantung dengan , jenis hewan, berat, umur, jenis kelamin, serta daya tahan tubuh terhadap stress.
Metabolisme internal hewan di atur oleh kelenjar indokrin, berpengaruh terhadap kualitas daging. Hal ini meliputi pengangkutan hewan ke pasar, perlakuaan selama di pasar, tidak di istirahatkan, perlakuan kasar sebelum di sembelih dalam waktu lama.
Faktor factor tersebut akan merangsang glandulla pituaria mengeluarkan hormone ACTH yang menstimulasi kelenjar adrenalin . Kenaikan adrenalin akan membentuk glikogen dari karbohidrat mati, mensistesa protein, mengakibatkan pengurangan cadangan glikogen dalam jaringan otot sehingga menstimulasi nervus simpatis mempercepat aliran darah ke otot.
Setelah di sembelih pasokan oksigen ke otot terhenti, karena jantung dan aliran darah berhenti memompa. Akibatnya glikogen otot stabil dan hasil sisa metabolism tidak dapat di keluarkan dari jaringan otot.
Terkumpulnya asam laktat hasil metabolism pada awal kematian dapat merusak kualitas daging. Kondisi asam dalam daging sebelum hilangnya panas panas badan normal dan panas metabolism akan merubah sifat protein dalam daging. Ini terggantung tingginya suhu dan rendahnya pH, ini mengakibatkan hilangnya daya larut protein, kapasitas kandungan air, intensitas pigmen daging, hal ini jangan sampai terjadi
Daging yang pH turun dengan cepat akan kelihatan pucat tidak merah, kadar air rendah, permukaan daging etak retak dan Nampak berlendir, cairan merembes pada permukaan daging/PSE
Rigormortis atau kekakuan otot terjadi karena crossbridge pertautan permanen dalam otot antara filament aktin dan myosin. Pertautan ini ikatan kimia membentuk aktomiosis selama kontraksi otot sewaktu hewan masih hidup
Perbedaan rigormortis kekakuan otot hewan hidup dan mati adalah relaksisasi otot, pada hewan mati tidak ada lagi tenaga untuk memutus ikatan aktimiosis. Tenaga ATP adenosi tri phospat dalam bentuk Mg++ di perlukan agar otot dapat relaksasi, karena ATP tidak terdapat dalam jaringan otot, maka terbentuk crossbridge permanen. Dalam keadaan kekurangan ATP daging tetap keras dalam jangka waktu tertentu terggantung jenis hewan, sapi kerbau kuda 8-10 jam, babi kambing domba 2-5 jam, unggas 0,5 jam.
Setelah kandungan glikogen habis,kandungan phospat creatin di gunakan untuk refosforilasi ADP menjadi ATP. Karena kandungan phospat creatin habis, refosfori ATP tidak cukupuntuk membuat otot tetap kendur. Maka terbentuklah bridge aktomasi dan otot lambat laut menjadi kurang elastic dan daging menjadi keras kenyal.
Inti dari uraian di atas adalah :
1. Sebelum di sembelih hewan qurban harus di perlakukan dengan lembut dan di beri minuman dan sedikit pakan saja sesaat sebelum di sembelih.
2. Hewan tidak boleh stress dan menjadi liar dan tidak boleh di takut takuti dengan senjata tajam, hewan tidak boleh melihat keberadaan senjata tajam harus di sembunyikan.
3. Exsanguinasi prose pengeluaran darah harus di usahakan sebanyak banyaknya, pada sapid an kambing proses exsanguinasi pemotongan pembuluh darah dekat kepala vena jugularis
4. Proses pemotongan sesuaikan kaidah syariat.
grup fc : ayam kresing super 2
blog : bumiternak-betha.blogspot.com
085229779252