BOBOT BERAT TUBUH ATAU USIA HIDUP ?
Kalau ada yang Tanya yang mempengaruhi itu bobot yang di capai atau usia dewasa tubuh ? mempengaruhi ternak untuk berproduksi, daging maupun telur ? Itu sebenarnya yang di tanyakan adalah soal Dewasa Tubuh dan Dewasa Reproduksi/kelamin…..
TERNAK TIPE PETELUR
Formulasi pakan untuk petelur tidak segampang yang anda bayangkan seperti pada ternak tipe pedaging. Pencapaian bobot berat tubuh bukan merupakan factor penentu tapi kudu harmonis dengan usia dewasa reproduksinya, dalam hal ini adalah usia ternak.
Jika titik berat bobot tubuh adalah yang utama maka ini akan menjadi rancu dan membingungkan peternak pemula. Misal bobot standart ideal produksi telur katakan 1,5kg/ekor, apakah jika bobot ini di capai saat fase grower di usia 2-3 bulan. Aapakah bisa mengambarkan kesuksesan peternak karena mencapai bobot ideal lebih cepat ? tidak…..Salah jika beransumsi seperti itu.
Untuk mencapai pruduksi telur berkelanjutan dengan produktivitas telur tinggi, perlu di tunjang dengan kematangan dewasa organ reproduksi dan usia kematangan dewasa tubuh ( bobot tubuh ) jika keduanya timpang maka resiko produksi telur rendah bakal di tanggung oleh peternak.
Penjelasannya, jika bobot ideal 1,5kg di capai saat dewasa reproduksi belum matang, effek negatifnya saat ternak mulai bertelur maka bobot ayam akan melebihi bobot ideal 1,5kg/ekor, waktu bertelur mundur, dalam kasus ini maka lemak akan berlebih membuntal organ reproduksi hingga bakal telur ovum tidak bisa berkembang karena tempatnya di penuhi dengan lemak. Karena terlambat bertelur maka telur yang keluar langsung berukuran besar dengan resiko Prolapsus. Ukuran diameter dan berat telur berlebih, diameter telur lebih besar dari cloaca/dubur, karena otot otot lubang peneluran belum elatis masih kaku akhirnya telur menyumbat, resiko terbesar ayam mati. Disamping jumlah produksi telur akan sedikit interval clude penelurannya.
Jika kasus dewasa reproduksi lebih cepat sedang bobot tubuh ringan atau terlambat, di bawah 1,5kg/ekor, missal di usia 3 bulan ayam sudah bertelur, artinya peneluran dini, effek negatifnya, lamanya masa produksi telur akan lebih pendek dan ukuran telur kecil kecil di bawah berat standart.
Apa bisa di simpulkan dari 2 kasus di atas ? Standart bobot ideal dan usia/minggu produksi harus saling sinergi harmonis, tidak bisa di kesampingkan satu dan lainnya. Jalan keluarnya, ikuti standart nutrisi pada tiap tiap fase pertumbuhan Stater, Grower, Dapelover maupun Finister/produksi, jangan di rubah standart nutrisi tersebut agar anda tidak pusing dengan kesalahan yang anda buat sendiri.
Fase fase pertumbuhan tersebut bukan merupakan simbolisasi bobot/berat tubuh tapi dasar pondasi untuk memberikan nilai nutrisi yang tepat pada ternak kita menurut usia di lapangan. Dengan nilai nutrisi pakan yang tepat di setiap fase pertumbuhan maka Feed Intake pakan harian pun akan terpenuhi tanpa ada kekuatiran ternak akan makan lebih sedikit atau makan lebih banyak, catatannya nialai nutrisi tiap fase pertumbuhan harus tepat maka FI akan tercapai dengan wajar/normal.
Saat usia ternak minggu ke 1 – 12 fokus kita adalah perkembangan dewasa tubuh biar frame size kerangka tubuh tercapai bobot tercapai baru beralih ke perkembangan dewasa kelamin atau pematangan organ organ reproduksi agar tidak cepat matang , makanya perlakuaan intensitas cahaya mulai di kurangi dan menurunkan nilai protein dan energy agar ternak tidak gemuk, tidak cepat bertelur, moment bertelur yang terlalu dini usia 3 -3,5 bulan ini bukannya bagus tapi malah merusak produktivitas telur di masa mendatang dengan resiko telu ukuran kecil berat telur di bawah standart dan panjang lamanya waktu bertelur yang menjadi lebih singkat di samping pembentukan ovum bakal telur yang tidak banyak sehingga merugikan peternak, karena ayam bebek cepat moulting brodol bulu.
TERNAK TIPE PEDAGING
Dengan usia hidup yang pendek, ternak di pacu untuk bisa tumbuh dengan cepat. Standart kebutuhan nutrisi pakan tidak berdasarkan bobot yang di capai, dengan pertimbangan Ada 2 tipe pertumbuhan sel yaitu Hyperplansia adalah perkembangan sel dengan pertambahan jumlah sel dalam tubuh, sedang Hypertrophia adalah pembesaran ukuran sel sel tubuh tanpa ada lagi penambahan sel sel baru.
Minggu 1 dan 2 merupakan pertumbuhan Hyperplansia memperbanyak jumlah sel dalam tubuh, dalam kondisi ini protein lebih tinggi di banding fase pertumbuhan Finister karena otot sel yang di perbanyak jumlahnya. Sedang tipe pertumbuhan hypertrophia pertumbuhan dengan memperbesar ukuran dan volume sel atau memperberat bobot tubuh, kebutuhan karbohidrat/energy lebih tinggi di banding fase stater dengan protein lebih rendah.
Jika bobot di samakan dengan ‘ fase ‘ dalam pertumbuhan ternak berdasar kebutuhan nutrisi pakan pada tiap fase, maka ‘ fase ‘ tidak bisa di artikan dengan ‘ bobot ‘ sebab bisa saja pada fase pertumbuhan grower tapi bobot berat tubuh yang di capai merupakan standart bobot pada fase Finister. Apa yang mempengaruhi hal ini ? terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang tepat pada setiap fase pertumbuhan……
\m/
kipdefayer
bumi ternak klaten
085229779252
Kalau ada yang Tanya yang mempengaruhi itu bobot yang di capai atau usia dewasa tubuh ? mempengaruhi ternak untuk berproduksi, daging maupun telur ? Itu sebenarnya yang di tanyakan adalah soal Dewasa Tubuh dan Dewasa Reproduksi/kelamin…..
TERNAK TIPE PETELUR
Formulasi pakan untuk petelur tidak segampang yang anda bayangkan seperti pada ternak tipe pedaging. Pencapaian bobot berat tubuh bukan merupakan factor penentu tapi kudu harmonis dengan usia dewasa reproduksinya, dalam hal ini adalah usia ternak.
Jika titik berat bobot tubuh adalah yang utama maka ini akan menjadi rancu dan membingungkan peternak pemula. Misal bobot standart ideal produksi telur katakan 1,5kg/ekor, apakah jika bobot ini di capai saat fase grower di usia 2-3 bulan. Aapakah bisa mengambarkan kesuksesan peternak karena mencapai bobot ideal lebih cepat ? tidak…..Salah jika beransumsi seperti itu.
Untuk mencapai pruduksi telur berkelanjutan dengan produktivitas telur tinggi, perlu di tunjang dengan kematangan dewasa organ reproduksi dan usia kematangan dewasa tubuh ( bobot tubuh ) jika keduanya timpang maka resiko produksi telur rendah bakal di tanggung oleh peternak.
Penjelasannya, jika bobot ideal 1,5kg di capai saat dewasa reproduksi belum matang, effek negatifnya saat ternak mulai bertelur maka bobot ayam akan melebihi bobot ideal 1,5kg/ekor, waktu bertelur mundur, dalam kasus ini maka lemak akan berlebih membuntal organ reproduksi hingga bakal telur ovum tidak bisa berkembang karena tempatnya di penuhi dengan lemak. Karena terlambat bertelur maka telur yang keluar langsung berukuran besar dengan resiko Prolapsus. Ukuran diameter dan berat telur berlebih, diameter telur lebih besar dari cloaca/dubur, karena otot otot lubang peneluran belum elatis masih kaku akhirnya telur menyumbat, resiko terbesar ayam mati. Disamping jumlah produksi telur akan sedikit interval clude penelurannya.
Jika kasus dewasa reproduksi lebih cepat sedang bobot tubuh ringan atau terlambat, di bawah 1,5kg/ekor, missal di usia 3 bulan ayam sudah bertelur, artinya peneluran dini, effek negatifnya, lamanya masa produksi telur akan lebih pendek dan ukuran telur kecil kecil di bawah berat standart.
Apa bisa di simpulkan dari 2 kasus di atas ? Standart bobot ideal dan usia/minggu produksi harus saling sinergi harmonis, tidak bisa di kesampingkan satu dan lainnya. Jalan keluarnya, ikuti standart nutrisi pada tiap tiap fase pertumbuhan Stater, Grower, Dapelover maupun Finister/produksi, jangan di rubah standart nutrisi tersebut agar anda tidak pusing dengan kesalahan yang anda buat sendiri.
Fase fase pertumbuhan tersebut bukan merupakan simbolisasi bobot/berat tubuh tapi dasar pondasi untuk memberikan nilai nutrisi yang tepat pada ternak kita menurut usia di lapangan. Dengan nilai nutrisi pakan yang tepat di setiap fase pertumbuhan maka Feed Intake pakan harian pun akan terpenuhi tanpa ada kekuatiran ternak akan makan lebih sedikit atau makan lebih banyak, catatannya nialai nutrisi tiap fase pertumbuhan harus tepat maka FI akan tercapai dengan wajar/normal.
Saat usia ternak minggu ke 1 – 12 fokus kita adalah perkembangan dewasa tubuh biar frame size kerangka tubuh tercapai bobot tercapai baru beralih ke perkembangan dewasa kelamin atau pematangan organ organ reproduksi agar tidak cepat matang , makanya perlakuaan intensitas cahaya mulai di kurangi dan menurunkan nilai protein dan energy agar ternak tidak gemuk, tidak cepat bertelur, moment bertelur yang terlalu dini usia 3 -3,5 bulan ini bukannya bagus tapi malah merusak produktivitas telur di masa mendatang dengan resiko telu ukuran kecil berat telur di bawah standart dan panjang lamanya waktu bertelur yang menjadi lebih singkat di samping pembentukan ovum bakal telur yang tidak banyak sehingga merugikan peternak, karena ayam bebek cepat moulting brodol bulu.
TERNAK TIPE PEDAGING
Dengan usia hidup yang pendek, ternak di pacu untuk bisa tumbuh dengan cepat. Standart kebutuhan nutrisi pakan tidak berdasarkan bobot yang di capai, dengan pertimbangan Ada 2 tipe pertumbuhan sel yaitu Hyperplansia adalah perkembangan sel dengan pertambahan jumlah sel dalam tubuh, sedang Hypertrophia adalah pembesaran ukuran sel sel tubuh tanpa ada lagi penambahan sel sel baru.
Minggu 1 dan 2 merupakan pertumbuhan Hyperplansia memperbanyak jumlah sel dalam tubuh, dalam kondisi ini protein lebih tinggi di banding fase pertumbuhan Finister karena otot sel yang di perbanyak jumlahnya. Sedang tipe pertumbuhan hypertrophia pertumbuhan dengan memperbesar ukuran dan volume sel atau memperberat bobot tubuh, kebutuhan karbohidrat/energy lebih tinggi di banding fase stater dengan protein lebih rendah.
Jika bobot di samakan dengan ‘ fase ‘ dalam pertumbuhan ternak berdasar kebutuhan nutrisi pakan pada tiap fase, maka ‘ fase ‘ tidak bisa di artikan dengan ‘ bobot ‘ sebab bisa saja pada fase pertumbuhan grower tapi bobot berat tubuh yang di capai merupakan standart bobot pada fase Finister. Apa yang mempengaruhi hal ini ? terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang tepat pada setiap fase pertumbuhan……
\m/
kipdefayer
bumi ternak klaten
085229779252