Kegagalan pembuatan probiotik atau fermentasi bahan pakan kebanyakan di sebabkan, abai dengan fungsi katalis pada prosedur produksi. Katalis artinya merupakan sarana untuk memacu, mempercepat, mendongkrak, sementara senyawa katalis tersebut tidak ikut lebur dalam proses tersebut.
Kepemilikan bahan berkualitas super, bernutrisi ultra akan tersia siakan jika proses perombakan tidak maksimal di sebabkan bisa karena ketidaktepatan metode, kesalahan pemilihan senyawa katalis atau ketidaksesuaian antara senyawa katalis dengan bahan baku yang yang sedang di proses.
Ketepatan pemilihan super katalis akan mempercepat proses, sumber karbon dan nitro yang tepat untuk mensistesa protein bagi pertumbuhan bacter yang selanjutnya dapat di lepas kembali oleh salah satu komponen organik, di samping hidrolisis ikatan peptida protein menjadi molekul yang lebih kecil seperti asam amino.
Katalis yang paling umum di gunakan adalah enzim, kelemahan enzim ada beberapa jenis enzim yang mempunyai kemampuan bagus tapi hanya pada bahan bahan tertentu saja. Seandainya di terapkan pada bahan baku lain meski memiliki karakteristis unsur yang sama tapi beda bahan baku yang sesuai akan memberikan hasil yang tidak maksimal.
Yang di atas adalah katalis yang bersifat langsung, langsung berhubungan dengan bahan baku proses. Poin ke dua adalah katalis yang bersifat secara tidak langsung adalah sumber stater bakteri yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan enzim, sebagai fungsi katalisator mempercepat proses.
Bakteri yang termasuk dalam Plant growth Promotor antara lain Rhizobium, Azotobacter, Azospirilium, termasuk bakteri pelarut fosfat seperti Bacillus, Pseudomonas, Arthrobacter, Bacterium dan mycobacterium. Dengan kemampuan dekomposer protein, karbohidrat, mineralisasi, jasad renik, fiksasi hara, nitrifikasi dan denitrifikasi.
Bioaktivator dengan kecukupan sumber karbon katalis yang memiliki total karbon tinggi akan memacu aktivitas bacter stater sehingga penambahan jumlah bacter akan maksimal, sehingga proses perombakan bahan baku menjadi senyawa yang mudah di serap, mudah di absorsi akan semakin banyak.
Multiplikasi bakteri dapat optimal pada sebuah proses misal fermentasi tergantung dengan kandungan N, P dan K pada bahan baku proses. Ketiga unsur tersebut di gunakan oleh bacter dalam bahan baku/substrat sebagai sebuah katalisator, sehingga mempengaruhi hasil akhir fermentasi.
Kecukupan sumber karbon akan memberikan energi bagi bacter pembentuk asam asetat, asam piruvat, asam laktat dll sehingga PH turun, jika metanogenesis tidak terkontrol sehingga penurunan PH berjalan terus, bacter penghasil asam tumbuh terlalu cepat. Bukan merupakan rahasia lagi 5 alternatif pengganti AGP, keseluruhannya ada dalam 1 produk pengganti AGP adalah Probiotik/synbiotik.
Aktifitas perombakan sebuah proses fermentasi yang sempurna pasti akan menghasilkan panas, hal tersebut menandakan stater bacter bisa bekerja dengan baik. Aktifitas bacter mesofilik dalam memecah dan memperkecil ukuran partikel bahan baku fermentasi. Pada suhu tinggi sehingga proses degradasi bahan baku fermentasi akan berjalan cepat karena aktifitas bacter termofilik hingga jika semua bahan fermentasi sudah terdegradasi keseluruhan maka suhu akan segera menurun. Pada kondisi ini maka bacter mesofilik akan menyempurnakan perombakan ulang proses sebelumnya menjadi gula sederhana.
Suhu panas yang di hasikan dari aktifitas bacter termofilik akan membunuh bakteri patogen semacam E Coli, salmonella. Proses yang sempurna akan menaikan ke level SN+++
\m/
kipdefayer
sing awas eling lan waspodo
bumiternak-betha.blogspot.com
Bumi Ternak Klaten