SOLUSI DOC BROILER KEMITRAAN KECIL DAN DOMINAN BETINA SERAPAN DAGING 34,3KG

     





    Berat telur tetas indukan broiler itu kisaran 60 gram, ini akan menghasikan berat DOC 50 gram – 30 gram/ekor. Penurunan genetika akan selalu mewarisi sifat genetic jantan 50% : betina 50%, termasuk di sini soal gender jantan/betina. Kenapa DOC yang diterima peternak kemitraan umumnya di kisaran bobot 35-37 gram/ekor ? ini persoalan Grade kualiti control yang dilakukan team hatchery/penetasan. DOC yang menetas di lakukan grading menurut berat tubuh dan jenis kelamin. Jika penurunan genetika itu aslinya 50% : 50%, mengapa seringnya peternak kemitraan mendapat bobot DOC 37 gram ? Atau bahkan Cuma bobot 30-32 gram dan dominan betina, seperti yang saya alami pada periode ke 8 ini ? Inilah mekanisme giliran kualitas DOC. 3 kualitas DOC dari Platinum, Gold dan Silver. 6 periode pemeliharaan dalam setahun, biasanya Gold dan Silver @sekali sisanya 4 periode DOC Platinum semua.

    Inilah realita di kemitraan broiler selama ini. Tapi saya tetap memilih opsi system kemitraan ini. Broiler Mandiri untuk memelihara 5,000 ekor perlu biaya 200-230 juta dalam satu periode dengan harga panen di serahkan ke mekanisme pasar yang bisa naik bisa turun tanpa ada kepastian harga permanen. Siapa yang berani berjudi uang 230 juta tanpa ada kepastian harga panen ? sekali panen pas harga jatuh bisa kukut sak kandange apalagi buat kandang duit utangan. Ambyar periuknya…

    Jadi clear ya soal DOC atau pakan ndak usah di permasalahkan, tinggal kreativitas peternaknya untuk mengatasi persoalan tersebut. Peternak broiler kemitraan memang selalu di tuntut berpikir cerdas, inovatif, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, yang penting ada niat untuk selalu belajar.

    Periode ke 8 ini saya sepertinya pas mendapat giliran DOC silver, Cuma parahnya kali ini jumlah betina terlalu banyak 70%, hingga feed intake hanya 2,5 kg pakan/ekor, normalnya antara 2,75 – 3kg tergantung nilai FCR yang didapat, semakin tinggi nilai FCR maka feed intake akan semakin banyak, kondisi seperti ini jika tidak di imbangi laju ADG standart maka BW yang didapat akan kecil otomatis FCR bengkak, laba bisa minus. Tapi Alhamdulillah masih dapat laba Rp 4.760/ekor, masih dapat pecah daging atau serapan daging 34,3kg/sak pakan, tapi karena ayam 6rb ekor hanya menghasilkan tonase daging 10,550kg laba per ekor juga menurun.

    Jika mendapatkan DOC seperti itu apa yang perlu di lakukan :
    1. Pisahkan DOC kecil terutama betina, brooding terpisah dengan jantan. Sudah bisa melakukan feather sexing jenis kelamin DOC usia sehari kan ? nek belum belajar lagi.
    2. Minggu awal beri antibiotika amocillin + multivitamin( gula pada hari pertama saja ) + probiotik ptpg2.
    3. Jika di usia 7 hari hanya mendapatkan BW 180-190 gram jangan takut ini masih normal untuk kualitas DOC grade silver.
    4. Maksimalkan suhu brooding DOC kecil biasanya perlu suhu 32-33 agak lama.
    5. Jika menemukan DOC cacat tubuh, pullorum, omphalitis, kaki kering, buat sekat brooding terpisah dengan toleransi usia hanya sampai 7 hari saja jika tidak menunjukan pertumbuhan kea rah positif langsung lakukan Culling.
    6. Pantau laju ADG dari hari ke hari pertambahan selalu terpantau dengan jalan melakukan sampling timbangan setiap hari.
    7. Laju pertumbuhan berimbang atara broiler jantan dan betina pada kasus DOC silver hanya sampai usia 20 hari saja, yang betina mulai melambat sedang yang jantan tetap melaju BW nya.
    8. Dengan metode pakan terkontrol artinya pemberian pakan di sesuaikan dengan ADG yang didapat, tidak di berikan berlebih hingga di akhir panen FCR masih terjaga di 1,45.

    Bayangkan saja 6rb ekor hanya dapat tonase daging 10.550kg jika pakan tidak terkontrol FCR bengkak, wes pasti laba minus. Ini artinya boleh setor tonase daging kecil tapi syaratnya pakan kudu terkontrol FCR wajib di jaga/kecil. Tingkat deplesi doc silver biasanya lumayan tinggi, periode ini tembus 3,75%.

    Pemberian probiotik ptpg2 bertujuan 1. meningkatkan daya tahan tubuh agar broiler tidak mudah sakit. 2. Memaksimalkan penyerapan nutrisi pakan, makanya periode ini meski doc kecil masih bisas pecah daging 34,3kg per sak pakan. 3. Mengurangi gas amoniak dalam kandang sehingga tidak menganggu kesehatan broiler, salah satu penyebab cekrek ngorok muncul karena gas amoniak terlalu tinggi, gas amoniak ini akan selesai dengan menyemprotkan NH++ decomposer.  4. Mengurangi jumlah lalat dalam kandang sebab termasuk vector penyebar penyakit.

    Alkamdulillah target laba 5rb/ekor masih kurang sedikit hanya 4.760/ekor. Selama 8 periode rata rata laba per periode masih tembus Rp 5.550/ekor. Kestabilan laba seperti ini yang saya inginkan, ndak usah muluk muluk mentarget laba tinggi, asal bisa stabil 5rb/ekor sudah Alhamdulillah banget.
    yang berminat produk probiotik ptpg2 dan decomposer NH+, mudah mudahan laba bisa stabil 5rb/ekor bisa masuk WA di bawah.
    Bumi ternak Klaten
    wa 082134007504