METODE PENDIDIKAN PALING TEPAT. Mendidik itu artinya mentranformasikan pengetahuaan pada generasi ke generasi berkelanjutan. Ini sama artinya menyelamatkan sebuah ilmu untuk terus di jaga selalu eksis untuk di kembangkan menjadi ilmu lebih baru lagi.
Pendidik itu di katakan berhasil jika mampu menumbuhkan anak didiknya untuk mandiri dalam berolah pikir, mandiri dalam mengemukakan sebuat teori ilmu, sehingga menjadi pribadi yang percaya akan kemampuaan diri sendiri, percaya akan keluasan samodra ilmu yang tanpa batas cakrawala.
Jembarnya samudra ilmu merupakan medan berpikir yang benar benar membebaskan memerdekakan, harmonisasi antara aqal dan qolbu dalam meneguhkan suatu teori ilmu.
Perpaduaan aqal, otak kecil
atau IQ dengan qolbu otak besar atau ESQ akan menghasilkan teori keilmuaan yang
menembus batas masa depan dengan kemuliaan ahklak yang setia mengiringi di
belakang untuk menjadi pengontrol ke arah kebenaran dan keadilan.
Sangat berbahaya seandainya
anak didik pintar dalam IQ tapi lemah dalam ESQ ahklak, ini akan menciptakan
anak didik arogan sombong mementingkan diri sindiri sehingga yang di cari
adalah kejayaan diri sendiri bukan kemaslatan bersama, lebih parah lagi anak
didik menjadi terbiasa untuk menegakan kehormatan harus terlebih dahulu menjerebabkan
memperhinakan orang lain, inilah bahayanya pintar tapi tidak berahklak, bukan
saja nanti yang hancur diri sendiri, tapi juga menghancurkan orang lain.
Metode pendidikan dalam tim
kecil terdiri 3 anak didik dan 1 mentor merupakan metode yang ideal dalam
mendidik. Seperti tim kecil dalam anime naruto, dalam satu tim bukan merupakan
anak didik pandai semua tapi keseimbangan antara yang paling pintar di gabung
dalam satu tim dengan anak didik yang kelihatan paling bodoh.
Dengan jumlah anak didik
sedikit maka mentor akan memahami luar dalam kemampuaan intelegensi dan moral
ahklak kebaikan anak didik sehingga mudah di carikan metode didik yang di
sesuaikan dengan kemampuaan.
Mendidik itu bukan dalam
artiaan kita mengcopy diri sendiri pada anak didik tapi mengarahkan sesuai
kemampuaan anak didik. Bukan menciptakan generasi yang merupakan sebuah copy
paste, jika seperti itu artinya tidak ada kemajuaan.
Mendidik itu bukan kita
membuat cetakan yang sama persis, bukan membuat semacam cloning cetakan diri
kita pada anak didik.
Share ilmu itupun seperti
itu, bukan kita memberikan metode lalu jika anak didik tidak sesuai dengan
metode kita lalu di anggap salah. Mentor hanya merupakan pondasi pijakan anak
didik untuk berkembang, bukan menjebak, mengurung anak didik dalam copy paste
diri kita sendiri/mentor....jika seperti itu yang terjadi anrtinya anda membuat
robot yang hanya tahu kebenaran dari satu sudut pandang saja.....anak didik
semacam ini akan banyak menimbulkan kerusakan karena tidak bisa menerima ilmu
dari sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandangnya sendiri.......
Seperti dalam anime, naruto
merupakan anak yang bodoh dalam ilmu teori yang banyak di pahami oleh semua
siswa di akademi. Dalam ujian tertulis naruto selalu jeblog nilainya, tapi
sensei kakashi selalu mengarahkan naruto sesuai kemampuaan hingga akhirnya
naruto malah bisa menciptakan metode ilmu sendiri hingga bisa menciptakan jutsu
baru/keilmuaan baru, anak didik Akademi AKS pun harus seperti itu, kembangkan
kemampuaan diri sendiri untuk menciptakan teori keilmuaan baru......
Soal di anggap salah teori
yang di kemukakan, itu biasa, kita tidak akan bisa memuaskan semua orang,
kecuali kimcil, puas semua yang datang padanya. Dulunya pun penemu teori baru
seringkali di anggap sebagai orang gila karena teori ilmunya menyalahi teori
ilmu yang di anggap benar pada saat itu, misal galileo...
Maka anak didik Akademi AKS
( Ayam Kresing Super ), harus punya rasa percaya akan diri sendiri untuk berani
menciptakan keilmuaan baru yang menembus batas masa depan........
\m/
kipdefayer
grup fb ayam kresing 3 AKS
bumiternak-betha.blogspot.com
kipdefayer
grup fb ayam kresing 3 AKS
bumiternak-betha.blogspot.com