FERMENTASI IKAN TAWAR DAN LAUT
Ilmu anyar lagi di sinau yo.......
Nama proses pengolahan fermentasi ikan ini secara tradisional adalah BEKASEM prinsipnya hampir mirip dengan proses pengolahan silase ikan, tema yang di angkat oleh teman teman dari UGM untuk ikut lomba iptek dan akhirnya juara 1........teman teman UGM kapan dolan lagi ke rumahku ? wes suwe ora dolan tho.....
Metode ini dulunya di pake untuk mengatasi persoalan berlimpahnya hasil tangkapan ikan di perairan sungai Bengawan Solo yang legendaris, yang memang masyarakat di sana yang menemukan metodenya. Jangan berpikir terus di patenkan yo penemuaan itu, masyarak ndeso bengawan solo adalah masyarakat sing jembar pikirane, jembar rosone, jembar qolbunya, buka orang yang picik berlumpur materi otaknya. Hak paten bagi saya bertentangan dengan hati nurani....ilmu itu milik Gusti, manusia hanya di pinjami sementara waktu...la kok wani wanine mematenkan sehingga masyarakat luas menjadi terbelenggu..ngidam neroko yo....
Anda anda yang berorientasi pada materi ,apa yang anda dapatkan ? rasa wah..? bergelimang materi ? ingat tulisan ini.......
Milik kita hanya yang kita berikan pada orang lain
sedang yang kita makan
kita pakai
akhirnya usang dan
di buang sebagai kotoran
yang hanya membebani kita di pengadilan akhirat
masih ingat tho.....? lantas kenapa anda merasa bangga dengan menjual produk berharga mahal ? yang sebenarnya bisa di jual dengan harga murah ? apakah bualan mulut anda di banyak tempat untuk pengabdiaan pada masyarakat hanya retorika semata untuk melancarkan penjualan produk anda ? jika benar seperti itu maka anda adalah Pembohong Besar Penipu kepolosan petani dan peternak kecil...dimana hati nuranimu ? apakah jika hal itu anda terus teruskan , anda tidak merasa risi dengan gunjingan banyak teman di berbagai grup facebook, twitter, kaskus, BBM...mesake men awakmu di perbudak materi hingga mengabaikan rai gedhek berhati srigala.....MIKIR.........
Wes lanjut yo..ndak kedawan dawan...........ndak ono sing loro ati ning yo mung nggambleh wae.....hohoho si pencuri ilmu, si pencuri artikel.......
Asudahlah.....
Nanti ada 3 tahapan prose yang di lakukan, pengaraman, fermentasi 1, fermentasi ke 2, ada tiga tahapan proses....
Pada dasarnya proses pembuatan ikan fermentasi/bekasem hampir sama dengan proses pembuatan ikan pindang( soal ikan pindang nanti di bahas di artikel terpisah ) hanya saja pada metode bekasem setelah ikan di garami lalu di fermentasi ,tujuaannya untuk memperbaiki kualitas ikan yang terlanjur rusak atau hampir busuk.
Melalui proses pengaraman akan meningkatkan daya simpan ikan, sedang fermentasi akan menimbulkan aroma khas sedap yang menggiurkan, sekaligus meningkatkan daya tahan simpan ikan.
Langkah awal pembuatan di mulai dengan menyediakan bahan baku berupa ikan lele, tawes, tombro, gurami atau ikan runcah laut, garam dan nasi, termasuk belaga/kuali besar terbuat dari tanah atau pakai ember plastik juga bisa Cuma hasil akhirnya enak yang pakai belaga tanah...sedep bener....
Ikan di cuci bersih di air mengalir, biar kotoran dan lendir hilang, jeroaan ikan boleh di buang atau di biarkan utuh, lalu timbang ikan . Siapkan belanga taburi paling dasar dengan garam lalu susun ikan di atasnya beberapa tumpuk, taburi garam lagi, susun ikan lagi hingga satu belanga penuh. Pada bagiaan atas belanga setelah di siram dengan air mendidih tutup rapat dan bagiaan atas beri pemberat batu, prosentase garam yang di pake 10-15 % dari berat masa ikan, diamkan selama 2 hari penuh.
Setelah lewat 2 hari bongkar belanga keluarkan ikan tiriskan sampai air tidak menetes lagi. Siapkan belanga yang barusan di pake, pada dasar di beri taburan nasi matang merata lalu ikan kembali di susun dalam belanga beberapa tumpuk, beri nasi lagi lalu susun ikan merata beri nasi lagi lalu beri lapisan daun bambu segar, susun ikan beri nasi, beri daun bambu masukan ikan beri nasi dan pada tumpukan teratas adalah nasi dan daun bambu.
Lama fermentasi tahap 1 ini bisa lebih 2 minggu, semakin lama semakin bagus hasilnya, setelh ini berlanjut ke fermentasi tahap ke 3, tapi seumpama berhenti pada fermentasi tahap 2 saja juga ndak papa
fermentasi tahap ke 3, setelah ikan di keluarkan dari belanga masukan dalam plastik kedap udara tidak kontaminasi dengan udara luar, maka akan terjadi proses fermentasi lagi, makin lama lebih dari 3 bulan hasilnya ikan bekasem kualitas terbagus daging ikan makin kenyal, rasa asin dan asamnya merata, bisa langsung di makan atau di goreng dulu.
Bakteri apa saja yang terdapat dalam nasi dan daun bambu buka blog bumiternak-betha.blogspot.com...men rajin moco...ojo dadi bayi...minta di suapi terus.
\m/
aku ora popo
sluman slumun slamet
hayu ahayu hayu
rahayu engkang sami pinanggih
mawas diri luwih utomo
ayam kresing 3 AKS
bumiternak betha.blogspot.com
085229779252
Ilmu anyar lagi di sinau yo.......
Nama proses pengolahan fermentasi ikan ini secara tradisional adalah BEKASEM prinsipnya hampir mirip dengan proses pengolahan silase ikan, tema yang di angkat oleh teman teman dari UGM untuk ikut lomba iptek dan akhirnya juara 1........teman teman UGM kapan dolan lagi ke rumahku ? wes suwe ora dolan tho.....
Metode ini dulunya di pake untuk mengatasi persoalan berlimpahnya hasil tangkapan ikan di perairan sungai Bengawan Solo yang legendaris, yang memang masyarakat di sana yang menemukan metodenya. Jangan berpikir terus di patenkan yo penemuaan itu, masyarak ndeso bengawan solo adalah masyarakat sing jembar pikirane, jembar rosone, jembar qolbunya, buka orang yang picik berlumpur materi otaknya. Hak paten bagi saya bertentangan dengan hati nurani....ilmu itu milik Gusti, manusia hanya di pinjami sementara waktu...la kok wani wanine mematenkan sehingga masyarakat luas menjadi terbelenggu..ngidam neroko yo....
Anda anda yang berorientasi pada materi ,apa yang anda dapatkan ? rasa wah..? bergelimang materi ? ingat tulisan ini.......
Milik kita hanya yang kita berikan pada orang lain
sedang yang kita makan
kita pakai
akhirnya usang dan
di buang sebagai kotoran
yang hanya membebani kita di pengadilan akhirat
masih ingat tho.....? lantas kenapa anda merasa bangga dengan menjual produk berharga mahal ? yang sebenarnya bisa di jual dengan harga murah ? apakah bualan mulut anda di banyak tempat untuk pengabdiaan pada masyarakat hanya retorika semata untuk melancarkan penjualan produk anda ? jika benar seperti itu maka anda adalah Pembohong Besar Penipu kepolosan petani dan peternak kecil...dimana hati nuranimu ? apakah jika hal itu anda terus teruskan , anda tidak merasa risi dengan gunjingan banyak teman di berbagai grup facebook, twitter, kaskus, BBM...mesake men awakmu di perbudak materi hingga mengabaikan rai gedhek berhati srigala.....MIKIR.........
Wes lanjut yo..ndak kedawan dawan...........ndak ono sing loro ati ning yo mung nggambleh wae.....hohoho si pencuri ilmu, si pencuri artikel.......
Asudahlah.....
Nanti ada 3 tahapan prose yang di lakukan, pengaraman, fermentasi 1, fermentasi ke 2, ada tiga tahapan proses....
Pada dasarnya proses pembuatan ikan fermentasi/bekasem hampir sama dengan proses pembuatan ikan pindang( soal ikan pindang nanti di bahas di artikel terpisah ) hanya saja pada metode bekasem setelah ikan di garami lalu di fermentasi ,tujuaannya untuk memperbaiki kualitas ikan yang terlanjur rusak atau hampir busuk.
Melalui proses pengaraman akan meningkatkan daya simpan ikan, sedang fermentasi akan menimbulkan aroma khas sedap yang menggiurkan, sekaligus meningkatkan daya tahan simpan ikan.
Langkah awal pembuatan di mulai dengan menyediakan bahan baku berupa ikan lele, tawes, tombro, gurami atau ikan runcah laut, garam dan nasi, termasuk belaga/kuali besar terbuat dari tanah atau pakai ember plastik juga bisa Cuma hasil akhirnya enak yang pakai belaga tanah...sedep bener....
Ikan di cuci bersih di air mengalir, biar kotoran dan lendir hilang, jeroaan ikan boleh di buang atau di biarkan utuh, lalu timbang ikan . Siapkan belanga taburi paling dasar dengan garam lalu susun ikan di atasnya beberapa tumpuk, taburi garam lagi, susun ikan lagi hingga satu belanga penuh. Pada bagiaan atas belanga setelah di siram dengan air mendidih tutup rapat dan bagiaan atas beri pemberat batu, prosentase garam yang di pake 10-15 % dari berat masa ikan, diamkan selama 2 hari penuh.
Setelah lewat 2 hari bongkar belanga keluarkan ikan tiriskan sampai air tidak menetes lagi. Siapkan belanga yang barusan di pake, pada dasar di beri taburan nasi matang merata lalu ikan kembali di susun dalam belanga beberapa tumpuk, beri nasi lagi lalu susun ikan merata beri nasi lagi lalu beri lapisan daun bambu segar, susun ikan beri nasi, beri daun bambu masukan ikan beri nasi dan pada tumpukan teratas adalah nasi dan daun bambu.
Lama fermentasi tahap 1 ini bisa lebih 2 minggu, semakin lama semakin bagus hasilnya, setelh ini berlanjut ke fermentasi tahap ke 3, tapi seumpama berhenti pada fermentasi tahap 2 saja juga ndak papa
fermentasi tahap ke 3, setelah ikan di keluarkan dari belanga masukan dalam plastik kedap udara tidak kontaminasi dengan udara luar, maka akan terjadi proses fermentasi lagi, makin lama lebih dari 3 bulan hasilnya ikan bekasem kualitas terbagus daging ikan makin kenyal, rasa asin dan asamnya merata, bisa langsung di makan atau di goreng dulu.
Bakteri apa saja yang terdapat dalam nasi dan daun bambu buka blog bumiternak-betha.blogspot.com...men rajin moco...ojo dadi bayi...minta di suapi terus.
\m/
aku ora popo
sluman slumun slamet
hayu ahayu hayu
rahayu engkang sami pinanggih
mawas diri luwih utomo
ayam kresing 3 AKS
bumiternak betha.blogspot.com
085229779252